BATAM – Daeng Harianto, seorang pemilih di Kota Batam memasang papan bunga pada Selasa, 27 Februari 2024 di depan kantor Bawaslu Kota Batam sebagai bentuk dukungannya terhadap kinerja lembaga tersebut dalam melakukan pengawasan pada pemilu kali ini.
Namun, dalam papan bunganya, Daeng Harianto juga mengkritik kinerja Bawaslu Kota Batam lantaran tidak satupun kasus money politik terungkap pada pemilu kali ini.
“Bahwa perolehan suara yang begitu besar oleh para caleg, bahkan sampai ada yang dapat 2 kursi di 1 dapil tersebut patut diduga adanya praktik money politik yang terjadi,” ungkap Daeng Harianto.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Bawaslu Kota Batam, Antonius Itoloha Gaho menyampaikan bahwa kritik dan saran dari pemilih merupakan hal yang wajar dan akan menjadi bahan evaluasi bagi lembaga tersebut. Bawaslu Kota Batam akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengawasi jalannya pemilu agar lebih transparan dan adil.
“Terkait itu. Saya pikir gak perlu dibesar-besarkan. Namanya saran dan kritik itu hal biasa bang. Akan menjadi bahan evaluasi,” kata Anton kepada HMS.
Sebagai lembaga pengawas pemilu, Bawaslu memainkan peran penting dalam menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap pesta demokrasi.
Kendati demikian, kinerja Bawaslu pun tidak lepas dari kritik dan sorotan dari masyarakat, terutama dalam hal pengawasan terhadap pelanggaran pemilu seperti money politik.
Money politik merupakan salah satu bentuk pelanggaran pemilu yang merugikan masyarakat dan merusak nilai-nilai demokrasi.
Oleh karena itu, tindakan Bawaslu untuk mencegah dan menindak kasus money politik sangat penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengawas pemilu. (Tim)