BP Batam menyelenggarakan forum Maritim Indonesia-Denmark, Business conference: Danish-Indonesian Stakeholders, “In the Heart of Shipbuilding: Discovering Batam Shipyards & Denmark Green Shipping Solutions. Acara tersebut diadakan di Hotel Radisson Kota Batam, Rabu, 17 April 2024.
Pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang terus meningkat setelah pandemi Covid-19 tahun 2020 serta pembangunan infrastruktur dengan potensi pengembangan industri di Kota Batam telah menarik perhatian para investor asing untuk membangun kerjasama dengan ex officio BP Batam sebagai lokomotif ekonomi di provinsi Kepulauan Riau.
Batam salah satu wilayah maritim. Karena itu, sejak awal Batam didesain untuk Industri Shipyard, Tourism, dan Industri Jasa,” ujar Wan Darussalam kepada awak media ketika konferensi pers di Hotel Radisson.
Forum ini membangun hubungan yang baik, dan harus dipupuk kedepannya, agar forum ini secara continue dapat dilaksanakan.
“Investor yang akan berinvestasi dan berusaha di Kota Batam akan dipercaya karena adanya kerjasama antara Denmark-Indonesia. Dia mendorong agar para pemimpin daerah dari Pemko Batam dan BP Batam semakin termotivasi untuk meningkatkan bidang kemaritiman karena hal ini akan menciptakan suasana baru di Kota Batam.” tuturnya.
Kemudian Mr. Sten frimodt Nielsen yang menjadi duta dari Denmark ke Indonesia menyampaikan kepada para awak media, “Kota Batam sangat strategis untuk pengembangan industri kemaritiman.
“Kota Batam sangat bagus dalam hal pengembangan Industri perkapalan dan sesuai dengan harapan kami, jadi kami sangat antusias untuk berinvestasi di Batam karena sama-sama menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya.
Sebagai duta besar Denmark untuk indonesia Sten menyampaikan pula bahwa “acara kemaritiman, sharing perkapalan, dan suply logistik, Indonesia-Denmark menjadi dasar yang kuat untuk menjawab tantangan kedepannya hingga suatu ketika kerjasama Denmark-Indonesia dapat membuat kapal tanpa awak melalui industri perkapalan di kota batam untuk kebutuhan dunia” tutur beliau.
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan perhatian yang diberikan oleh masing-masing pihak, yang sudah membangun kerja sama yang sangat baik. “Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak untuk kerja sama yang luar biasa. Kami berharap semuanya berjalan dengan baik kedepannya,” tutupnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Hartanto, Kementerian perhubungan laut bahwa kerjasama Indonesia-Denmark memberi keuntungan investasi, dan perdagangan, serta dapat membangun SDM kita khususnya di industri perkapalan.
Kota Batam menjadi perhatian pemerintah pusat karena posisinya yang cukup strategis karena berbatasan langsung dengan negara tetangga singapura.
Melihat kondusifitas dengan pertumbuhan ekonomi yang baik di Kota Batam tentunya tidak terlepas dengan pertumbuhan kawasan industri yang ada di Kota ini, awak media Hmstimes, mencoba menyajikan data pertumbuhan industri yang dirilis oleh BP Batam tahun 2023 sebagai dasar ketertarikan investor masuk ke Kota Batam.
Jika ditelisik dari tahun ketahun perkembangan kawasan industri di Batam mulai terjadi pada tahun 1990-an. Awalnya kawasan yang ada di kota Batam hanya berjumlah 9 kawasan di lokasi yang berbeda, hingga di tahun 1997.
Dan perkembangannya kian pesat serta naik drastis pada tahun 2000. Jumlah kawasan industri di Batam pun mencapai 21 yang tersebar di berbagai lokasi, hingga pada tahun 2023, Batam telah memiliki setidaknya 30 kawasan industri.
Dengan keberadaan puluhan kawasan industri tersebut, menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Kota Batam mencapai 7,04 persen, serta menampung ratusan ribu tenaga kerja.
Tentunya perkembangan investasi yang ada tidak terlepas dari kepercayaan pemerintah pusat terhadap Kota Batam didalam pengelolaannya, turut hadir dalam acara tersebut organisasi KADIN daerah. (HMStimes).