JAKARTA – Dua wartawan dari Jakarta Norman Chaniago dan Adhi Wargono penerima PCNO ( Press Card Number One ) pada acara Perayaan Hari Pers Nasional 2024 Bersama Presiden Republik Indonesia, menyatakan rasa bangganya atas anugerah dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
PCNO merupakan penilaian khusus kepada mereka yang memiliki dedikasi tinggi dalam karir sebagai wartawan, yang dikaji dengan beragam kriteria tertentu.
Penyerahan kartu ini dimulai sejak Hari Pers Nasional (HPN) 2010 dan sudah diserahkan kepada sekitar 160 wartawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Ada 14 Wartawan
Norman Chaniago, kelahiran Padang, Sumatera Barat (Sumbar) 12 April 1942 dan Adhi Wargono, Wonosobo Jawa Tengah (Jateng) 27 Agustus 1950, adalah dua dari 14 wartawan yang menerima PCNO pada acara Puncak Peringatan HPN 2024 di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa, 20 Februari 2024 petang.
“Saya bangga sekali menerima PCNO ini, apalagi diserahkan di hadapan Presiden dan Ketua MPR,” kata Norman setelah menerima anugerah tersebut yang juga disaksikan beberapa pejabat tinggi negara serta insan pers dari seluruh penjuru Tanah Air.
Norman mengawali karir sebagai wartawan di Harian Waspada Medan pada 1962. Ia menyebutkan, anugerah PCNO itu tidak dapat dinilai dengan materi atau uang. “Misalnya kita dapat hadiah uang Rp10 juta atau Rp20 juta, tidak ada artinya dibanding PCNO. Karena uang sesaat bisa habis, tapi PCNO amat bernilai, karena ini penghargaan tertinggi dalam karir kita sebagai wartawan,” kata salah satu pendiri Seksi Wartawan Olahraga Siwo PWI Jaya pada 1966 seperti dicatat A.R. Loebis di Mimbar-Rakyat.com.
Bukan Penghias Dompet
Dikatakan, ia heran dan menyesalkan mendengar ada orang yang kurang menghargai PCNO dengan menyebutkan “hanya sebagai penghias dompet” dan tidak ada kegunaan serta manfaatnya dalam masa tua kewartawanannya.
“PCNO itu merupakan pengakuan atas nilai profesi yang kita sandang, bukan untuk mendatangkan nilai materi. Saya kira cara pandang kurang bermutu ini harus dihapus,” tambah ia yang pernah bekerja dari satu media ke media lain, terakhir di Harian Media Indonesia pada 1994.
Ia juga tidak merasa malu mendapatkan PCNO di saat usianya sudah senja. “Penerima PCNO selama ini umumnya mereka yang berusia di bawah 70 tahun. Saya sudah 82 tahun tapi tidak malu. Saya bangga pada diri saya dan keluarga saya,” tutur Norman.
Dikatakan kebanggaan lain sebagai penerima anugerah PCNO, karena juga disaksikan langsung Ketua MPR Bambang Soesatya yang pernah menjadi rekan kerjanya ketika bersama bekerja di Harian Prioritas di Jl. Gondangdia, Jakarta Pusat.
Mingguan Siaga
Sedangkan Adhi Wargono yang mengawali karir sebagai wartawan di Mingguan Siaga pada1969 juga menuturkan kesan dan kebanggaannya menerima PCNO pada HPN 2024.
Ia yang bekerja sebagai wartawan dari satu media ke media lain dan terakhir berkarir di Harian Neraca hingga 1996, tak lupa menyatakan terima kasih kepada Pj Ketua PWI Jaya, Kesit Handoyo yang mengusulkannya untuk mendapatkan PCNO 2024.
“Anak-anak saya pun bangga dan mengatakan kepada saya agar menyimpan kartu penghargaan itu, karena suatu saat pasti diperlukan.
“Pa..kami bangga akhirnya papa mendapatkan penghargaan setelah bekerja puluhan tahun sebagai wartawan. Ini pengakuan membahagiakan,” kata puteri Adhi seperti diulanginya sambil memperlihatkan PCNO kartu kecil berwarna merah biru itu.
Adhi dan Norman juga merupakan dua anggota Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Jaya, yang bertahun-tahun meliput event olahraga dalam dan luar negeri.
Ketua Tim Penilai penerima PCNO 2014, Marah Sakti Siregar, mengatakan, kriteria penerima PCNO amat ketat, sehingga bisa saja kelak hanya akan hanya ada satu orang yang menerimanya dalam tiap HPN mendatang.
“Pemilihan penerima PCNO ini harus sakral dan saya pastikan tidak asal pilih. Makanya suatu saat jangan kaget bila penerimanya hanya satu orang dalam setahun,” katanya. (*)