Selasa, 24 Juni 2025
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Opini
Joko Widodo dan keluarga. (Foto: Ist./CNNIndonesia.com)

Deddy Sitorus: Minta Maaf PDIP Hadirkan Jokowi Di Panggung Politik

20 Desember 2024
H. Achmad Ristanto H. Achmad Ristanto
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

JAKARTA – Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus menyampaikan permintaan telah menghadirkan Joko Widodo alias Jokowi di panggung politik di Indonesia. Kehadiran Jokowi sebagai dosa partainya. Meski begitu, ia menegaskan bahwa PDIP tak sepenuhnya berdosa dengan semua yang telah dilakukan Jokowi.

“Terus terangnya, mohon maaflah Jokowi hadir dalam panggung politik dosa kita [kami], tapi kan kita enggak dosa dengan kelakuannya semua kan,” kata Deddy dalam rilis survei Nagara Institute dengan tema Toleransi Pemilih Terhadap Politik Dinasti pada Pemilu dan Pilkada 2024 dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis, 19 Desember 2024.

Deddy juga tak sependapat jika PDIP dianggap harus bertanggung jawab sepenuhnya atas semua tindakan yang dilakukan Jokowi.

Dia mengaku tak menduga Jokowi yang dididik jadi kader, justru merusak demokrasi di akhir masa jabatannya sebagai presiden.

Berita Lain

Kapolda Sumut Bersama Bupati dan Wakil Bupati Samosir Panen Jagung Program Ketahanan Pangan Nasional

Bank DKI Ganti Nama Bank Jakarta Akan Tempati Kantor Pusat Baru

Indonesia – Korsel Tetap Lanjutkan Kerja Sama Bangun Jet Tempur KF-21

Presiden Trump: AS Sukses Bom Tiga Fasilitas Nuklir Iran

“Masa kita harus tanggung jawab juga, yang bener aja dong kita tanggung jawab, dia sama Tuhan,” katanya dilansir cnnindonesia.com.

PDIP merupakan kendaraan politik Jokowi sejak maju menjadi Wali Kota Solo pada 2005. Begitu pula saat Jokowi maju di Pilgub DKI 2012, dan dua kali pilpres pada 2014 dan 2019.

Namun, pada Pilpres 2024, Jokowi mendukung putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres mendampingi Prabowo dan berseberangan dengan keputusan partai.

PDIP sudah resmi memecat Jokowi dan keluarganya pada 4 Desember (2024) lalu.

Kerusakan Demokrasi

Menurut Deddy, kerusakan demokrasi tidak adil jika menyalahkan rakyat. Sebaliknya, dia menegaskan, yang harus bertanggung jawab adalah elite politik dan partai.

“Siapa yang rusak? Rakyatnya? Ya elitenya, calonnya, partainya. Karena apa? Karena memang itu tadi pelembagaan partai politik itu enggak jalan, rekrutmen itu enggak jalan dengan baik. Itu problem, luar biasa, jadi jangan salahkan rakyat,” ucap Deddy.

Ia mengatakan bahwa masyarakat hanya menganggap elite tak pernah hadir dalam kehidupan mereka. Namun, para elite politik justru datang tiba-tiba untuk meminta suara mereka.

“‘ Loe kan dapat gaji, dapat privilege, masa kita enggak dapat apa-apa’. Akhirnya kan orang berpikir seperti itu,” tutur Deddy. (*)

Berita Lain

Presiden ke-7 Joko Widodo didampingi Ibu Iriana menyambut warga yang sampaikan ucapan ulang tahun ke-64 di rumahnya Kota Solo Jawa Tengah. (Foto: Ist/ rm.id).

Rayakan Ulang Tahun Ke-64, Jokowi Didoakan Cepat Sembuh

22 Juni 2025
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, menyebut kongres PDIP nanti hanya mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. (Foto: Ist./CNN Indonesia).

Ketua PDIP: Pemilihan Sekjen Hak Prerogratif Ketum Megawati Soekarnoputri

2 Juni 2025

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS