JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono mengaku Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45 Jakarta) turut dimintai untuk membuat pernyataan, agar pihaknya mengkritik dan mengecam pihak tertentu yang dinilai gagal menjaga demokrasi.
“Kami mendapat permintaan dan tekanan kepada kampus untuk mengadakan deklarasi politik untuk mengkritisi dan mengecam pihak tertentu yang dianggap gagal menjaga demokrasi,” katanya kepada wartawan.
Dikatakan, UTA’45 menolak permintaan yang dianggap merupakan kegiatan politik praktis tersebut. Sebab, kampusnya sejak awal melarang kegiatan politik praktis atas nama perguruan tinggi. “Tapi kami tegaskan bahwa Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta sebagai Institusi pendidikan, mengharamkan semua kegiatan politik praktis atas nama kampus,” ujarnya dikutip dari tvOnenews.com 9 Februari 2024.
Berbudi Luhur
Rudyono, menjelaskan tugas dari perguruan tinggi melakukan kegiatan pendidikan atau belajar-mengajar dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM). Serta wadah untuk mengembangkan kemampuan berpikir serta mencerdaskan anak bangsa, yang beretika, berakhlak, nasionalis dan berbudi luhur.
“Bukan untuk melakukan kegiatan politik praktis di kampus atau atas nama kampus, yang setelah kami pelajari temanya bukan untuk persatuan, malah justru berpotensi membuat perpecahan antar anak bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, persoalan dalam demokrasi di Indonesia, bukan hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, apalagi seorang saja. Tapi seluruh pihak terkait. Sebab seperti korupsi, di mana permasalahan itu telah terjadi di seluruh institusi penyelenggara negara. Istilahnya, trias koruptika.
“Saya rasa tidak masuk dalam akal sehat kita, sebagai seorang intelektual ya, apalagi kita sebagai akademisi yang banyak menganalisa semua kegiatan pemerintahan (menyalahkan satu orang saja atas persoalan demokrasi),” Rudyono menandaskan.
“Jadi kalau kita mau bersuara, ya harus benar-benar komprehensif dan adil, tidak memihak kepada salah satu kepentingan,” ujarnya.(*)