BATAM – Ketua Pemuda Batak Bersatu Kota Batam, Martua Susanto Manurung, memberikan tanggapannya terkait kasus pembunuhan Pendeta Jimmy Hutasoit di Tiban.
Ia menyarankan agar pihak kepolisian melakukan investigasi secara menyeluruh sebelum mengungkapkan informasi terlalu dini.
“Kita belum tahu secara keseluruhan, apakah karena uang pesangon atau gaji si pelaku. Karena informasi yang kita dapat, ada masalah uang penggusuran 50 juta. Untuk itu, PBB kota Batam mendukung kepolisian mengungkap persoalan ini, dengan memanggil pihak perusahaan untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya,” kata Martua Susanto kepada HMS pada Jumat, 8 Maret 2024.
Martua juga menekankan pentingnya tanggungjawab perusahaan tempat korban bekerja terhadap biaya pendidikan anak-anak korban. Menurutnya, perusahaan harus memastikan bahwa anak-anak korban mendapatkan akses pendidikan yang layak.
“Perusahaan harus memastikan bahwa anak-anak korban mendapatkan akses pendidikan yang layak,” ujar Martua.
“Ini adalah bentuk dukungan yang sangat dibutuhkan oleh keluarga yang ditinggalkan. Pendidikan adalah hak dasar setiap anak dan tidak boleh diabaikan, terlebih dalam situasi tragis seperti ini,” lanjutnya.
Selain itu, Martua berharap agar masalah ini tidak berkembang menjadi masalah ras dan golongan.
“Masalah ini awalnya merupakan masalah pribadi, namun jika dibiarkan, dapat menyebar menjadi masalah ras dan golongan,” sambungnya.
Ia juga meminta para pemimpin organisasi dan komunitas masing-masing untuk memberikan pemahaman kepada anggotanya agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Saya mengimbau kepada pimpinan organisasi atau paguyuban, agar benar-benar memberikan pemahaman kepada masyarakatnya masing-masing agar hal yang sama tidak terjadi di kemudian hari,” harapnya.
Martua juga memberikan dukungan kepada masyarakat untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di Batam, serta mendukung langkah kepolisian dalam mengungkap persoalan ini dengan jelas.
“Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga keamanan dan mendukung kepolisian dalam mengungkap kasus ini,” Pungkas Martua Susanto. (Tim)