JAKARTA – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1445 H, bertepatan pada 11 Maret 2024. Penetapan tersebut tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, untuk menetapkan permulaan bulan Hijriah.
Menurut hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid pada 29 Syaban 1445 H yang bertepatan dengan 10 Maret 2024, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pukul 16:07:42 WIB.
Ijtimak, atau disebut pula konjungsi geosentris, adalah peristiwa di mana Bumi, Matahari dan Bulan berada di posisi bujur langit yang sama, jika diamati dari Bumi. Ijtimak terjadi setiap 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu bulan sinodik.
Hilal sudah wujud pada saat matahari terbenam di Yogyakarta dan di wilayah Indonesia, kecuali di Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Menurut Wikipedia , Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat, setelah terjadinya konjungsi pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.
Biasanya hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.
Versi Ormas NU
Sedangkan tanggal 1 Ramadhan 1445 H versi ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah, baru akan ditetapkan melalui sidang isbat yang digelar akhir bulan Syaban. Pada tahun 2023 lalu, sidang isbat yakni penetapan dalil syar’i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi, digelar pada 29 Syaban.
Pemerintah dan NU menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan. Metode tersebut mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang dikonfirmasi lagi lewat pengamatan langsung dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Tinggi hilal saat matahari terbenam menurut kriteria yang disepakati minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Meski demikian, apabila mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama, maka awal Ramadhan 2024 versi pemerintah dan NU jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Kesimpulannya, awal Ramadan 1445 H/2024 M versi NU dan pemerintah masih berupa prediksi sebagaimana merujuk pada kalender. Penetapan tanggal pastinya diumumkan usai sidang isbat. (*)