JAKARTA – Emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) akan gelontorkan Rp40 triliun untuk pengembangan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK)-2, yang kini berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN). Emiten ini dinakhodai Sugianto Kusuma alias Aguan.
Sekretaris Perusahaan PANI, Christy Grassela menyatakan, perseroan telah mengkaji rencana pengembangan PIK-2 PSN yang memiliki luas proyek 1.755 hektare, di antaranya, pembangunan safari sebagai destinasi wisata alam hingga sirkuit internasional.
“Perhitungan sementara, total investasi dapat mencapai Rp40 triliun dan akan dibangun mulai 2024 dan ditargetkan selesai pada 2060,” ujarnya pada Senin, 25 Maret 2024 seperti dilansir Bisnis.com.
Christy menambahkan, perencanaan total investasi di wilayah Provinsi Banten tersebut, akan difasilitasi pihak swasta dan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun APBD.
Perseroan juga merencanakan ekspansi target pasar baru, antara lain penyerapan lapangan kerja sekitar 30.000 orang, kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing sekitar 10 juta per tahun, serta kontribusi kepada pemerintah pusat dan daerah melalui pajak.
Selain itu, terdapat potensi modal dari investasi swasta ataupun asing yang berminat menanamkan modal di PIK-2 PSN, dan pemerataan distribusi pembangunan di luar DKI Jakarta.
“Sehingga tercapai dampak sosial dan ekonomi, antara lain, mengurangi kesenjangan pendapatan di seluruh lapisan masyarakat, memperkecil kesenjangan antarwilayah, pemerataan infrastruktur sehingga dapat menunjang tercapainya Indonesia Emas pada 2045,” tutur Christy.
Ia juga menyatakan diperlukan transportasi dan jalan tol, untuk mengakomodasi potensi animo dari pengembangan PIK-2 PSN. Untuk itu, saat ini dibangun jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sepanjang 40 kilometer yang diperkirakan mulai beroperasi satu tahun ke depan.
Rincian Perencanaan
Berikut rincian perencanaan PIK-2 PSN yang telah dikaji perseroan:
- Pengembangan baru berkonsep eco-park dan dapat disebut Taman Bhineka yang akan mengusung keragaman religi dan sikap toleransi di Indonesia.
- Safari sebagai destinasi wisata alam yang dapat diakses oleh umum, serta fasilitas penunjang yang diperlukan untuk mempermudah wisatawan berkunjung termasuk hotel, restoran dan fasilitas lain yang berhubungan dengan wisata safari.
- Lapangan golf dirancang untuk dapat mengakomodir standar 27 holes dengan skala desain bertaraf internasional.
- Wisata Mangrove sebagai destinasi wisata alam yang berbasis pesisir pantai, termasuk safari mangrove dan taman rekreasi keluarga, dan kebun binatang berhabitat mangrove.
- Sirkuit internasional untuk menyasar segmen pecinta otomotif dan direncanakan event racing berskala nasional dan internasional sebagai magnet untuk segmen otomotif.
- Ekowisata dapat mencakup resort yang bertemakan pesisir pantai, taman terbuka dan tertutup dengan target segmen wisata ekowisata. (*)