JAKARTA – Para CEO ( Chief Executive Officer ), perusahaan perkeretaapian negara-negara ASEAN terlihat sangat senang dan antusias ketika diajak PT KAI, sebagai host ARCEOs Conference 2024 menaiki Whoosh. Bahkan beberapa di antaranya ingin membangun kereta cepat tersebut di negara masing-masing setelah mencoba Whoosh, Rabu, 4 September 2024.
Para CEO pimpinan tertinggi perusahaan kereta api Asia Tenggara itu diajak menaiki kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini dari Padalarang ke Stasiun Halim dalam perjalanan pukul 07.18 WIB yang sampai di tujuan pukul 08.17 WIB.
Dilansir dari beritasatu.com. salah satu peserta, yakni CEO Keretapi Tanah Melayu Berhard (KTMB), Mohammad Rani Hisham Samsudin, menyatakan, menaiki Whoosh sangat ia nantikan, meski dirinya pernah menaiki kereta berkecepatan tinggi di negara lain.
“Namun, kereta berkecepatan tinggi inilah yang paling spesial karena menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Saya lihat ini fantastis, meskipun kereta cepat pada umumnya sama, Whoosh ini menjadi pembeda karena dapat dinikmati di Asia Tenggara dan menawarkan kecepatan Jakarta-Bandung dengan 140 km hanya sekitar setengah jam. Maka, saya juga ada rencana untuk mengadakannya di Malaysia,” ujarnya di sela-sela perjalanan Whoosh.
Hemat Waktu
Menurut Rani Hisham, hal yang penting di sini adalah kecepatan untuk menghemat waktu, dan hal ini menjadikan prospek yang bagus bagi pembangunan perekonomian negara, produksi yang tinggi, dan efisiensi antara kedua kota sejauh apapun itu. Terlebih dengan melihat respons publiknya yang sangat baik.
“Saya pikir itu menjadi baik bagi Whoosh dan masa depannya di Indonesia. Tentu dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian Jakarta-Bandung, dan Indonesia secara keseluruhannya,” katanya.
Hal sama diungkapkan Deputy Governor State Railway of Thailand, Anan Phonimdang. Ia mengatakan, bahwa kereta berkecepatan tinggi adalah tujuan perusahaan Thailand itu. Maka, dia sangat antusias dengan Whoosh yang mampu melahap 124 kilometer Bandung-Jakarta dalam waktu 28 menit dengan kecepatan maksimal 350 km.
“Kereta cepat ini adalah tujuan kami. Saya pikir layanan berkecepatan tinggi yang bagus dan baru di ASEAN, ya ini. Bisa diperluas dan perlu hadir dari kota lain yang terhubung dengan Bandung. Ini merupakan ide jika pengembangan lahan yang dilengkapi dengan stasiun kereta berkecepatan tinggi,” ujarnya.
Sedangkan GM Philippine National Railways Celeste D Lauta mengatakan, sangat menikmati pengalaman luar biasanya yang pertama kali menaiki Whoosh.
“Saya rasa ini masih bisa ditingkatkan, dan mungkin ada kelas kompartemen. Namun, saya rasa ini wow dan akan berjalan sangat baik karena ini cepat dan nyaman,” ucapnya.
Delapan Operator
ARCEOs’ Conference ke-44 ini diikuti delapan operator kereta se-Asia Tenggara meliputi:
- Keretapi Tanah Melayu (Malaysia) yang dipimpin oleh YBhg Datuk Mohd Rani Hisham Samsudin selaku GCEO;
- Vietnam Railways (Vietnam) yang dipimpin Hoang Gia Kanh selaku general director dan juga head of delegation; 3. Ministry of Public Works and Transport (Kamboja) yang dipimpin oleh Ray Rom selaku director of railway department.
- Lao National Railways (Laos) yang dipimpin Daochinda Siharath selaku managing director;
- Philippine National Railways (Filipina) yang dipimpin Atty Celeste D. Lauta selaku general manager; 6. Myanma Railways (Myanmar) yang dipimpin Nyi Nyi Swe selaku general manager (CEO planning & admin); 7. State Railway of Thailand (Thailand) yang dipimpin oleh Anan Phonimdang selaku deputy governor; dan
- PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Indonesia) yang dipimpin oleh Didiek Hartantyo selaku direktur utama.
ASEAN Railway CEOs’ Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 diselenggarakan di Bandung pada 2-5 September 2024.
Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa selaku Ketua Organizing Committee ARCEOs’ Conference mengatakan, ajang tersebut menjadi platform untuk berbagi praktik dan pengalaman terbaik dalam hal operasi dan pemeliharaan, transformasi digital dan komersial perkeretaapian.
Delegasi selain berkesempatan menjajal Kereta Cepat pertama di ASEAN Whoosh, juga mencoba Light Rail Transit (LRT), dan KA Panoramic. (*)