JAKARTA – Penjualan mobil baru sepanjang awal tahun 2024 terpantau merosot tajam hingga lebih dari 20%. Padahal, beberapa faktor yang menjadi kekhawatiran seperti pandemi sudah lama lewat, termasuk momen pemilihan presiden.
Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengungkapkan, ternyata ada momen lain yang dianggap bisa mengganggu penjualan mobil secara keseluruhan; faktornya baik dari sisi domestik maupun mancanegara.
“Ini kan karena global ekonomi yang weakening dan juga pasar dalam negeri yang masih wait & see pemilu dan pilkada ke depan,” ungkap Bob seperti dilansir CNBC Indonesia, Rabu, 12 Juni 2024.
Pilkada dianggap bisa menjadi faktor orang cenderung menunggu untuk pembelian kendaraan. Pasalnya, masyarakat cenderung lebih menunggu situasi membaik. Hal itu diperparah dengan situasi di global.
“Iya betul ini multiplier efek, ekspor dan domestic weakening,” tambahnya.
Awal Tahun
Penjualan mobil di awal tahun 2024 ini dinilai tidak begitu menggembirakan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales atau penjualan dari pabrik ke diler sepanjang Januari-Mei 2024 yakni sebanyak 334.969 unit.
Angka tersebut anjlok 21% year on year ( YoY ) dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni dengan penjualan 423.771 unit.
Dari segi penjualan retail atau dari dealer ke konsumen juga terkoreksi 14,4% yoy , menjadi 361.698 unit pada Januari-Mei 2024, dari sebelumnya 422.514 unit. (*)