JAKARTA – Indonesia kembali kedatangan pesawat buatan China, Commercial Aircraft Corp of China Ltd (COMAC) yaitu C919. Bekerja sama dengan maskapai TransNusa, COMAC memamerkan pesawat komersial bermesin jet terbarunya, kepada maskapai-maskapai Tanah Air anggota Indonesia National Air Carriers Association atau (INACA) pada 10-11 Maret 2023.
“Pesawat sekelas Airbus A320 dan Boeing B737 NG ini tampak gagah, berdampingan dengan pesawat produksi COMAC sebelumnya yaitu ARJ-21 yang sudah dioperasikan oleh maskapai TransNusa,” tulis INACA, dikutip dari laman Instagram _@inaca.or.id Senin, 11 Maret 2024.
Terpantau Dirut Garuda Indonesia (GIAA) Irfan Setia Putra, CEO Sriwijaya Air Freeman Fang, perwakilan Lion Group, Indonesia Air Asia dan beberapa pengurus INACA hadir melihat dari dekat pesawat C919 ini.
Pabrik pesawat COMAC China membawa pesawat produk terbarunya C919 ke Indonesia, bekerjasama dengan maskapai TransNusa. Mereka mengundang maskapai-maskapai nasional anggota INACA untuk melihat dari dekat pesawat tersebut di Hanggar 2 GMF, kompleks Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.
Pihak COMAC dan TransNusa juga menghadirkan pilot, pramugari, teknisi serta tim manajemen yang siap membantu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar dua pesawat yang dipamerkan.
Saingan AS Dan Eropa
INACA menyebut, pesawat ini memberikan sensasi tersendiri di antara persaingan Boeing dari Amerika Serikat dan Airbus dari Eropa. Baik Boeing maupun Airbus, keduanya merupakan pabrikan besar pesawat yang mendominasi dunia aviasi global.
“Indonesia sebagai pasar yang sangat besar bagi penerbangan, tentu saja sangat diuntungkan, karena mempunyai banyak pilihan untuk memilih pesawat sesuai dengan konsep bisnis yang diusung masing-masing maskapai,” pungkas INACA.
Diketahui pesawat C919 melakukan uji terbang pertama pada Mei 2017. Lalu pada Maret 2019, C919 telah memiliki 3 purwarupa. Uji terbang purwarupa ke-3 dilakukan pada Desember 2018.
COMAC memperoleh manfaat dari musibah jatuhnya pesawat Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia. Industri maskapai berpotensi melirik C919 sebagai alternatif. Selain itu, China juga merupakan pasar besar bagi produsen pesawat dunia.
C919 dirancang untuk menandingi pesawat jarak pendek dan menengah tipe Boeing 737 Series dan Airbus 320 Series.
Pesawat ini memiliki jarak terbang hingga 4.075 kilometer (km). Di dalam negeri, C919 telah memperoleh komitmen pesanan hingga 815 unit dari perusahaan maskapai lokal China. (*)