JAKARTA – Pihak kepolisian akhirnya bisa membekuk Indra Septiarman alias IS, Kamis, 19 September 2024 di rumah salah seorang kerabatnya. Hampir dua pekan buron, terduga pelaku pembunuhan sadis Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman Sumatra Barat, harus menyerah kepada petugas disaksikan ratusan warga yang ikut mengepung rumah persembunyian terakhir terduga pelaku tersebut.
Saat pengejaran petugas kepolisian sempat menemukan tas milik IS yang tertinggal di sebuah pondok saat dilakukan penggerebekan.
“Alhamdulillah, terduga pelaku sudah tertangkap,” kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, Kamis, 19 September 2024.
IS ditangkap di pemukiman warga saat polisi melakukan pengejaran. Selanjutnya IS dibawa ke Mapolres Padang Pariaman.
Kasus ini berawal saat seorang gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari ditemukan tewas dalam kondisi terkubur tanpa busana.
Jasadnya ditemukan tidak jauh dari rumahnya pada Minggu, 8 September 2024.
Terungkap, sebelum menjadi tersangka pembunuhan
Korban berjualan gorengan keliling kampung di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatra Barat.
IS memiliki catatan kasus kriminal yang pernah menjeratnya.
Beberapa kasus tersebut adalah pencabulan saat dirinya masih di bawah umur dan jual beli narkoba.
Polisi Isolasi
Sebelum penangkapan, Polisi mengisolasi lokasi pelarian pelaku dengan menyebar sejumlah personel ke sejumlah lokasi strategis.
Aparat kepolisian dibantu masyarakat menyisir setiap jejak mencurigakan yang diduga pernah menjadi tempat singgah IS pria berusia 26 tahun itu.
Upaya pencarian mulai mengerucut dengan mengisolasi daerah pelarian pelaku di tiga wilayah kenagarian yang berdekatan dengan tempat tinggal, dan lokasi terakhir pelaku yang sempat dilihat warga beberapa hari lalu.
“Kami dari Polres terus melakukan upaya pencarian tersangka di beberapa titik, khususnya di wilayah Kecamatan Kayu Tanam Empat Nagari, kita sisir dengan melibatkan beberapa personil Polri dan dibantu juga oleh masyarakat setempat,” ujar Kapolres Padang Pariaman, AKBP Achmad Faaisol, seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Morning, Kamis, 19 September 2024.
Selain tim pemburu dari Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman, sejumlah anggota kepolisian dari unit lain juga telah disebar ke sejumlah titik mencurigakan guna memantau pergerakan pelaku agar tidak keluar dari lokasi yang telah diisolasi. (*)