JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembangunan bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur akan rampung akhir Desember 2024. Bandara itu memiliki landasan pacu (runway) 3.000 x 45 meter yang bisa didarati pesawat berbadan lebar.
“Selesainya (bandara di IKN) masih nanti akhir Desember, akan selesai semuanya baik terminalnya, runway-nya betul-betul sudah berada di panjang 3.000, sehingga pesawat berbadan lebar bisa turun di IKN,” tutur presiden seperti dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 25 September 2024.
Dengan hadirnya bandara di IKN, Jokowi berharap ke depannya semakin banyak lalu lintas dari dan menuju ke IKN.
“Kita harapkan semakin banyak traffic, semakin banyak lalu lintas menuju dan ke IKN ini akan memberikan ekosistem keramaian yang bagus pada Ibu Kota yang kita cintai ini,” tambahnya.
Jokowi sendiri telah menjajal pendaratan pertama di Bandara Nusantara IKN pada Selasa, 24 September 2024. Ia mengungkapkan kesannya bisa mendarat dengan mulus dan lancar.
“Kemarin kita sudah melakukan pendaratan yang pertama, setelah beberapa kali dicoba. Kemarin saya tanyakan ke Menteri Perhubungan, bener aman? Aman bener? Betul aman? Oke saya landing di Nusantara Airport. Begitu turun, runway-nya mulus, semua lancar,” ungkapnya.
Soal infrastrukturnya sendiri, Jokowi bilang bandara ini memang tidak terlalu besar, namun baginya sudah lebih dari cukup untuk menjadi penghubung bagi ibu kota baru.
“Masuk ke dalam saya kira sangat bagus. Tidak terlalu besar tapi lebih dari cukup,” sebut Jokowi.
Lebih Kecil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat di Bandara Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, menggunakan pesawat Kepresidenan RJ-85. Pesawat itu berukuran lebih kecil dibandingkan pesawat kepresidenan Boeing Business Jet 737-800.
Dilansir situs Indonesia.go.id yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pesawat itu memiliki nama lain Avro RJ-85 atau BAE 146-200. RJ-85 ini, tampak sama seperti pesawat kepresidenan RI pada umumnya, yakni berwarna merah dan putih dengan kelir emas.
Pesawat tersebut memiliki lambang burung Garuda di samping tulisan Republik Indonesia.
Pesawat RJ-85 ini diketahui sudah digunakan sejak zaman Presiden Kedua RI, Soeharto pada pertengahan 1990. Pesawat juga pernah digunakan di masa Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Maruf Amin juga kerap kali menggunakan pesawat ini ketika melakukan kunjungan kerja.
Empat Mesin
Pesawat ini memiliki empat mesin jet. RJ-85 diproduksi British Aerospace yang merupakan perusahaan dirgantara bermarkas di Farnborough, Inggris.
Adapun pesawat jenis BAE 146-200 mulai mengudara pada 1981. Tetapi, tahun 2001 menjadi tahun terakhir pesawat ini diproduksi.
Melansir laman aerospace-technology, BAE 146 memiliki jarak jelajah hingga 2.796 kilometer. Kecepatan terbangnya maksimal 750 kilometer/jam.
Sementara itu, pada versi -200, BAE 146 bermesin Honeywell LF507-1F dengan fitur yang lebih efisien. Jika digunakan sebagai pesawat komersil, kabin pesawat ini sanggup menampung 112 penumpang.
Pesawat ini dinilai strategis untuk penerbangan ke berbagai daerah karena memiliki mesin bertenaga besar untuk lepas landas di landasan pacu pendek.(*)