JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengecam keras serangan militer Israel ke Rafah, Palestina.
Penegasan itu disampaikan di Kota Dumai, Provinsi Riau, Sabtu, 1 Juni 2024, sebagai respons atas eskalasi kekerasan yang terjadi di sana akhir-akhir ini.
“Meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi saya ingin mengulang lagi bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Rafah,” tegas Presiden Jokowi seperti dikutip dari Siaran Pers laman presidenri.go.id.
Presiden juga meminta, Israel harus mematuhi hukum internasional, termasuk perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikan ofensif mereka terhadap Palestina.
“Israel mestinya memiliki kewajiban untuk menaati Mahkamah Internasional, termasuk penghentian ofensif serangan ke Palestina,” ujarnya.
Kecaman ini menunjukkan sikap tegas Indonesia terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional, serta mendukung perdamaian dan kestabilan di Timur Tengah.
Sebelumnya, Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) telah memerintahkan Israel menghentikan serangan mereka di Rafah. Putusan itu disampaikan pada Jumat, 24 Mei 2024 lalu.
Dalam putusannya sebagaimana dikutip dari situs resminya, Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militernya, dan tindakan lain di Kegubernuran Rafah, yang dapat menimbulkan kondisi kehidupan kelompok Palestina di Gaza alami kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian.
Selain itu, Israel juga harus menjaga agar penyeberangan Rafah tetap terbuka untuk penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan tanpa hambatan.
Simbol Kedaulatan
Presiden berada di Dumai untuk memimpin upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Tepat pukul 07.30 WIB, upacara diawali penghormatan kebesaran dan laporan komandan upacara kepada inspektur upacara, pada kegiatan yang digelar di Lapangan Garuda PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Kota Dumai.
Dalam keterangan pers di Pasar Senggol Kota Dumai, usai upacara, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kepemilikan dan pengelolaan migas Blok Rokan sudah 100 persen di tangan Pertamina. Hal itu juga menjadi salah satu alasan pemilihan lokasi Upacara Hari Lahir Pancasila di Dumai, sebagai simbol kedaulatan Indonesia.
“Blok Rokan di Dumai di Provinsi Riau ini sudah 100 persen dimiliki oleh Pertamina, dimiliki oleh negara kita Indonesia, dan dikelola 100 persen oleh anak-anak bangsa sendiri,” ungkapnya.
Presiden menambahkan bahwa sejak dikelola anak bangsa, produksi minyak di Blok Rokan mengalami peningkatan signifikan. Jika sebelumnya saat dikelola Chevron Blok Rokan menghasilkan 130 ribu barel minyak per hari, maka setelah diambil alih Pertamina menjadi 162 ribu barel per hari.
“Artinya dikerjakan oleh anak-anak kita sendiri itu terjadi peningkatan dan itu yang baik,” imbuhnya.
Presiden Jokowi juga menetapkan target ambisius untuk meningkatkan produksi menjadi lebih dari 200 ribu barrel per hari. “Saya memberikan target agar bisa di atas 200 (ribu barrel per hari),” kata presiden. (*)