JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bandar Udara (Bandara) Panua Pohuwato, di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Senin, 22 April 2024. Presiden berharap keberadaan infrastruktur ini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah sekitar.
“Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” ujar presiden dikutip dari setkab.go.id.
Presiden awali kunjungan kerja pada Minggu, 21 April 2024 dengan bertolak melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas sekitar pukul 12.10 WIB menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Setibanya di Bandara Djalaluddin, Kabupaten Gorontalo, Presiden Jokowi menuju Kota Gorontalo untuk bermalam dan melakukan sejumlah agenda kegiatan esok hari.
Beberapa agenda kerja Presiden di Gorontalo yaitu meresmikan sejumlah infrastruktur seperti Bandar Udara (Bandara) Panua Pohuwato di Kabupaten Pohuwato dan Inpres Jalan Daerah di Gorontalo.
Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Gorontalo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Bandara Panua Pohuwato yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp.437 miliar memiliki luasan terminal 990 meter persegi. Dengan landasan pacu sepanjang 1.200 meter x 30 meter, taxiway 150 meter x 170 meter, serta apron 110 meter x 70 meter bandara ini dapat didarati pesawat jenis ATR 72-600.
Landasan Diperpanjang
Presiden Jokowi menyatakan keinginannya agar landasan pacu tersebut diperpanjang, agar pesawat jenis ATR full bisa mendarat, yang akan lebih memperkuat fungsi bandara dalam mendukung aktivitas ekonomi lokal.
“Ini tadi saya naik ATR, karena pesawat kepresidenan enggak bisa mendarat, pesawat perintis. Oleh sebab itu, tadi saya perintah di terminal tadi, runway-nya harus ditambah panjang lagi, sehingga ATR full bisa masuk ke Pohuwato,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya keberadaan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing Indonesia di panggung global. Presiden pun mengatakan, sebagai negara besar dengan 514 kabupaten/kota, 38 provinsi, dan 17 ribu pulau, Indonesia memerlukan infrastruktur yang memadai untuk mendukung konektivitas dan kompetisi ekonomi.
“Semuanya memerlukan infrastruktur, baik itu untuk pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan infrastruktur untuk konektivitas, baik itu yang namanya pelabuhan, baik yang namanya jalan, baik itu yang namanya bandara. Kalau tidak kita miliki, negara kita akan kalah bersaing, tidak bisa berkompetisi dengan negara yang lain. Produk-produk kita tidak bisa bersaing dengan negara lain, kalah bersaing dengan negara-negara lain,” ujarnya.
Keberadaan infrastruktur pendukung konektivitas yang memadai diyakini Presiden akan mempercepat mobilitas logistik di seluruh penjuru tanah air.
“Mobilitas, kecepatan orang, kecepatan logistik, barang itu bisa lebih baik lagi, karena ke depan bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Oleh sebab itu, kita perlu cepat,” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara peresmian tersebut selain rombongan dari Jakarta, juga Pj. Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, Bupati Pohuwato Saipul A. Mbuinga, dan Ketua DPRD Pohuwato Nasir Giasi. (*)