JAKARTA – Penutupan Muktamar ke-6 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu, 25 Agustus 2024, tidak dihadiri presiden terpilih Prabowo Subianto. Padahal pada acara yang sama, yakni Musyawarah Nasional (Munas) – XI Partai Golkar, 21 Agustus 2024 dan Kongres ke 6 Partai Amanat Nasional, 24 Agustus 2024, Ketua Umum Gerindra itu tetap hadir.
Alasan ketidakhadiran Prabowo pun disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, bahwa mendapatkan kabar Prabowo sedang tidak enak badan. “Saya tadi pagi dikabari oleh ajudan beliau (Prabowo), Mas Teddy, beliau tiba-tiba kondisinya agak masuk angin, kurang sehat. Sehingga beliau titip salam untuk semuanya,” ujarnya kepada awak media seperti dilansir kompas.com.
Diungkapkan, saat ini PKB ingin fokus untuk membangun pemerintahan ke depan. Muhaimin berharap, kolaborasinya dengan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin yang terpilih sebagai Ketua Dewan Syuro PKB, dapat berjalan optimal.
Siap Mengabdi
“Pemilu sudah selesai, tinggal mempersiapkan lima tahun yang akan datang. Saatnya hari ini PKB siap mengabdi kepada bangsa melalui legislatif, melalui kepala-kepala daerah,” ucapnya.
“Syukur-syukur nanti bisa memberikan kontribusi pada pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo,” tambahnya.
Di sisi lain, Muhaimin ingin PKB memperjuangkan perubahan sistem pemilihan umum (pemilu) yang berlangsung di Tanah Air.
Bagi PKB sistem pemilu saat ini berjalan sangat brutal, di mana banyak dikuasai oleh pihak-pihak yang memiliki kekayaan materi. Sementara, masih banyak pihak yang tidak memiliki cukup materi tapi mumpuni sebagai anggota legislatif justru tidak terpilih. “Saya akan mengusulkan kepada DPR, kepada Pak Presiden untuk mengubah sistem pemilu yang lebih manusiawi,” imbuh Muhaimin. (*)