JAKARTA – Ketua Komisi III DPR, Bambang Wuryanto menyatakan, tidak sedikit anggota Komisi III yang “kuat” dan vokal, tidak lolos ke parlemen saat Pileg 2024.
Hal itu diungkapkan pimpinan komisi dari Fraksi PDI-P yang sering disapa Bambang Pacul itu, saat menyampaikan pandangan terkait RUU Perampasan Aset dan RUU Pembatasan Uang Kartal kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dalam rapat di Gedung DPR, Selasa, 11 Juni 2024.
Mula-mula ia mengatakan, bahwa perjuangan anggota dan pimpinan Komisi III untuk kembali lolos ke parlemen Senayan amat berat.
“Jujur berat, pak. Dan izin, anggota Komisi III yang jumlahnya 54 itu, 21 gagal bertempur pak. Tumbang, pak,” Pacul menekankan.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P ini bahkan menyampaikan, salah satu anggota Komisi III rekannya sesama PDI-P, yaitu Trimedya Panjaitan juga tidak lolos parlemen. Ia disebut Pacul sampai menangis karena tidak lolos parlemen periode 2024-2029. “Itu Pak Trimedya itu sampai nangis-nangis, Pak. Tumbang. Kalau tumbang itu kayak raksasa. Pak Trimedya raksasa, Pak. Tumbang berdengung,” ujar Pacul seraya menambahkan; “Seluruh Senayan membicarakan, anggota kita di Senayan, siapa yang tumbang, semua dimasukkan catatan,” sambungnya seperti dilansir Kompas.com.
Ia menuturkan, bahkan ada catatan tersendiri berisi daftar anggota dewan yang kuat namun tidak lolos parlemen. Selain Trimedya Panjaitan, sebut dia, ada Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus yang juga tidak lolos parlemen. Lodewijk dinilai Pacul juga anggota DPR yang kuat seperti Trimedya.
“Dia (Trimedya) termasuk catatan paling atas Pak, top 10. Orang kuat tumbang. Ada wakil ketua DPR kita, Pak Lodewijk, tumbang. Masuk top 10 Pak, gitu loh . Jadi enggak gampang pertempuran di lapangan,” kata Pacul.
Kompas.com juga mencatat, sejumlah politisi vokal yang kini masih menjabat sebagai anggota DPR, terancam tidak lolos pada periode 2024-2029. Mereka di antaranya Masinton Pasaribu, Trimedya Panjaitan, Arteria Dahlan, Johan Budi, Kris Dayanti, Lodewijk F Paulus hingga Taufik Basari. (*)