JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU), Saifullah Yusuf menyatakan kasihan terhadap pihak yang ubah dan sebarkan logo NU menjadi UN yang diplesetkan jadi ‘Ulama Nambang’.
Petinggi organisasi kemasyarakatan Agama Islam yang sering disapa Gus Ipul itu mengatakan, “Saya kasihan aja sama orang yang buat-buat gitu, kasihan dia (pelakunya),” katanya dikutip dari tvOnenews.com, Sabtu, 22 Juni 2024.
Sebelumnya, viral di media sosial postingan lambang NU diplesetkan menjadi UN alias Ulama Nambang, setelah diduga terkait pemberian konsesi izin tambang dari pemerintah kepada Nahdlatul Ulama.
Pemberian izin usaha pertambangan khusus (IUPK) untuk ormas keagamaan, khususnya Nahdlatul Ulama melalui PP Nomor 25 Tahun 2024 itu, telah menuai pro dan kontra berbagai kalangan.
Sejauh ini baru NU yang diketahui menerima izin tambang batu bara. Hal ini menuai kritik bahkan cibiran banyak pihak kepada ormas islam terbesar di Indonesia tersebut.
Kendati demikian, Gus Ipul yang juga menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan merasa, bahwa pelecehan logo NU tersebut tak mengurangi kebesaran NU sedikit pun.
“Dia nggak mengurangi kebesaran NU sama sekali, jadi saya kasihan sama orang yang buat-buat seperti itu. Kenapa? Buat apa?” ujarnya.
Memang Lecehkan
Gus Ipul menilai bahwa aksi main bully terhadap NU di media sosial sangat tidak bijaksana dan tidak dewasa. Namun ia tidak menampik bahwa parodi logo tersebut memang melecehkan NU.
Oleh sebab itu, sangat wajar jika ada warga Nahdliyin tersinggung.
“Nanti kalau ada orang yang gak terima, ya dimaklumi gitu. Kalau saya sih cuma kasian, mungkin kurang kerjaan,” ujarnya seraya menambahkan, “Tapi kalau ada orang yang mau menuntut, ya saya silakan,” imbuh tokoh yang pernah menjadi Ketua PBNU 2015-2021 tersebut.
Terkait itu, Ali Mahfud selaku perwakilan pemuda Nahdliyin melaporkan akun media sosial yang mengunggah parodi logo Nahdlatul Ulama (NU) menjadi “Ulama Nambang (UN)”.
Warga NU Surabaya itu menyampaikan bahwa, akun media sosial X @pasifisstate yang mengunggah logo NU menjadi UN hingga viral, telah dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, pada Kamis, 20 Juni 2024 siang.
Atas Nama Pribadi
Dikatakan, sikap akun X yang memplesetkan logo NU dengan akronim UN dan Rp (rupiah) serta bola dunia yang diubah menjadi gambar eskavator telah sangat melecehkan. “Saya atas nama pribadi bukan atas nama organisasi, saya prihatin dengan adanya plesetan lambang Nahdlatul Ulama,” ujar Ali kepada wartawan setelah melapor kepada SPKT Polrestabes Surabaya, Jumat, 21 Juni 2024.
Menurutnya, logo NU tidak ada kaitannya terhadap keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ajukan izin usaha tambang di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).
“Tidak ada kaitan apa pun, saya murni prihatin sebagai warga Nahdliyin prihatin atas kejadian tersebut,” tambahnya.
Pelapor yang juga Caleg Dapil 5 Kota Surabaya itu menjelaskan, logo UN bergambar Rp dan eskavator berwarna merah semakin viral di media sosial. Hal ini menjadi salah satu alasannya melaporkan akun media sosial tersebut ke SPKT Polrestabes Surabaya.
Laporan tersebut berisi empat hal terhadap logo UN yang viral dan dianggap tidak etis.
Pertama gambar bumi logo NU berubah menjadi eskavator. Kemudian, dalam gambar Bintang Sembilan menyelimuti bola dunia, diselipkan tulisan Rp (Rupiah).
Hal ketiga meliputi tulisan singkatan NU berubah menjadi UN bertuliskan Ulama Nambang. Terakhir, background NU identik warna hijau, berubah menjadi merah.
“Itu yang kita laporkan ke Polrestabes Surabaya,” ungkapnya.
Ali menyampaikan harapannya pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporannya atas akun media sosial penyebar logo UN yang memplesetkan logo NU.
Hal itu mengingat jumlah tayangan itu, sudah dilihat sebanyak 7,8 juta akun X sejak diunggah beberapa hari lalu. (*)