JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengajak seluruh stakeholders untuk fokus pada pengembangan energi hijau.
Hal itu disampaikan saat melakukan peletakan batu pertama ( groundbreaking ) PLN Hub di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 5 Juni 2024 siang.
“Kita ingin melakukan transformasi ekonomi, karena memang ekonomi global ini sekarang berubah tanpa arah yang jelas, tanpa kepastian yang pasti. Semuanya berubah dan itu semua harus diantisipasi,” ujar presiden seperti dilansir laman setkab.go.id.
Lebih lanjut disampaikan, saat ini para investor yang ingin berinvestasi di Indonesia selalu menanyakan terkait energi hijau yang tersedia. Untuk itu, penting bagi Indonesia melakukan pengembangan dan pemanfaatan energi hijau secara optimal.
“Potensi energi kita sangat besar sekali untuk energi hijaunya. Hydropower, kita memiliki 4.400 sungai. Misalnya di Kayan, Sungai Kayan itu bisa menghasilkan 11.000-13.000 megawatt, Sungai Mamberamo bisa menghasilkan 23.000 megawatt. Itu yang gede-gede. Yang sedang, yang kecil-kecil banyak sekali yang bisa kita lakukan,” presiden menjelaskan.
Pertanyaan Investor
Menurut presiden, para investor sudah tidak tertarik lagi dengan energi fosil yang sebelumnya sering digunakan. Kini, para investor mulai melirik potensi energi hijau yang dihasilkan dari berbagai sumber, baik itu energi panas bumi ( geothermal ), tenaga air ( hydropower ), dan energi yang dihasilkan dari tenaga angin.
“Semua menanyakan mengenai energi hijaunya ada atau tidak. Enggak ada lagi yang menanyakan saya mau pakai PLTU dari batu bara, ndak. Selalu pertanyaannya ini geotermal , apakah ini hydropower , apakah ini dari angin, dan kekuatan besar itu ada di negara kita. Inilah yang ingin kita gunakan. Jadi, saya sangat menghargai sekali dibangunnya PLN Hub, yang nanti akan mengumpulkan semua stakeholders , mitra yang berhubungan dengan PT PLN,” ungkap Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, ia juga menegaskan energi yang akan digunakan di Ibu Kota Nusantara seluruhnya adalah energi hijau. Untuk itu, para stakeholders terkait agar terus mengoptimalkan pemanfaatan energi hijau dari berbagai sumber.
“Kita harapkan terjadi perubahan mindset kita semuanya, karena di Ibu Kota Nusantara juga saya sudah sampaikan seratus persen harus memakai energi hijau. Entah dari solar panel yang sekarang ini dilakukan oleh PT PLN, juga hydropower mungkin enggak tahu dari Mahakam atau dari yang lain, dan bisa juga mungkin dari angin dan lain-lainnya,” tandasnya.
Turut hadir mendampingi presiden, antara lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno; Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara/Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono; Plt. Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara/Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni; Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto; serta Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik. (*)