JAKARTA – Kementerian Keuangan menghentikan sementara anggaran pembangunan infrastruktur. PT Wijaya Karya Gedung Tbk. (WEGE) menyebut, hal tersebut menjadi peluang bagi perseroan, untuk menyasar segmen pembangunan gedung dan perkantoran.
Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama menjelaskan, jika stop anggaran tersebut secara resmi diterapkan, maka perseroan akan mengubah strategi bisnis, untuk memperbesar proyek bangunan gedung dan perumahan.
“Nah otomatis memang nanti kalau seandainya ada shifting anggaran dari pemerintah yang sebelumnya di infrastruktur, otomatis memang kita harus ubah strategi kita, kita akan menyasar proyek-proyek BUMN atau swasta,” ujarnya saat site visit ITB Innovation Park Bandung, Kamis, 21 November 2024.
Dikutip dari cnbcindonesia.com, Yudha mengungkapkan, ke depannya perseroan juga akan ikut pada program pemerintah memenuhi kebutuhan tiga juta rumah. “Nah itu peluang kami. Jadi memang kalau memang nanti ada pergeseran atau shifting anggaran, di satu sisi ada peluang buat kami di bangunan gedung dan perumahan,” sebutnya.
Ia menyebut, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman juga cukup intens mengundang WEGE ikut berpartisipasi.
“Bahkan sebelumnya tim Transisi juga cukup intens mengundang kami untuk melihat penjajakan-penjajakan. Beberapa kerja sama mereka dengan Kementerian BUMN juga sudah mengundang kami untuk kira-kira penjajakan ke depannya seperti apa, kerja samanya dan lain-lain,” ungkapnya.
Teknologi Modular
Perseroan juga menawarkan teknologi modular yang akan mempercepat pembangunan rumah sehingga menjadi lebih efisien dari segi biaya.
“Memang sudah ada beberapa program yang kita tawarkan, termasuk salah satunya rumah modular itu. Jadi konsepnya nanti, kan tadi yang seperti saya bilang, sustainability, ramah lingkungan, affordable -nya itu secara harganya kompetitif,” jelasnya.
Dari program tiga juta rumah tersebut, Ia berharap, WEGE dapat menggarap sebesar 10% dari target. “Dapat porsi 10%nya sudah cukup besar buat kami gitu, dari tiga juta rumahnya!” pungkasnya. (*)