JAKARTA – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), Taufik Hidayat menekankan tidak boleh ada dua matahari di Kemenpora. Ia menyatakan tugasnya membantu Dito Ariotedjo yang merupakan Menpora.
Taufik juga menyatakan bahwa peran dia sebagai Wamenpora berarti punya tugas untuk membantu tugas Dito Ariotedjo. Karena itu ia tak akan bergerak sendiri tanpa koordinasi.
Ia juga menekankan tak punya keinginan untuk tampil lebih menonjol dibanding Dito dalam menjalankan tugas Wamenpora. Karena itu, tak akan ada istilah ‘dua matahari’ di pucuk kepemimpinan di Kemenpora.
“Kita menyesuaikan, tapi tetap, maksudnya apapun nanti ucapan atau pembicaraan yang keluar, pasti saya akan diskusi juga dengan Pak Menteri. Karena saya juga gak mungkin jalan-jalan sendiri juga. Dan diingatkan, di sini matahari cuma satu, enggak ada dua. Enggak boleh,” tutur Taufik seperti dilansir cnnindonesia.com, Selasa, 22 Oktober 2024.
Peran Pembantu
Taufik menjamin bahwa segala hal yang ia lakukan bakal selalu sepengetahuan Dito. Karena itu peran utama Taufik adalah membantu mengerjakan tugas-tugas yang jadi tanggung jawab Menpora.
“Kalau atasan saya Pak Menteri. Pak Menteri ada atasan lagi, kita sebagai pembantu presiden. Kalau saya misalkan mau melakukan apapun, pasti sepengetahuan beliau juga. Enggak mungkin saya sendiri. Dan itu enggak boleh,” ucap Taufik.
“Jadi saya ingatkan lagi di sini menterinya cuma satu Pak Dito, saya hanya membantu beliau menjalankan tugas, mengurangi bebanlah. Mudah-mudahan bisa mengurangi bebannya, untuk membantu di olahraga terutama ya. Di kepemudaan, nanti saya akan belajar lebih banyak,” tambahnya.
Taufik Hidayat resmi ditunjuk sebagai Wamenpora untuk Kabinet Merah Putih. Ia dikenal legenda Badminton Indonesia yang juga peraih emas Olimpiade di Athena 2004. Selain itu ia juga berstatus juara dunia, pebulutangkis nomor satu dunia, peraih emas Asian Games, dan emas SEA Games saat masih aktif menjadi atlet. (*)