JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir bakal melebur tujuh BUMN Karya, menjadi tiga badan usaha. Nantinya setiap holding akan memiliki spesialisasi yang berbeda-beda.
Badan usaha yang dilebur, partama PT Waskita Karya Tbk dengan PT Hutama Karya alias HK. Kedua, PT Nindya Karya disatukan dengan PT Brantas Abipraya dan PT Adhi Karya Tbk.
Sedangkan peleburan ketiga yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Dikutip dari kantor berita Antara, Sabtu, 16 November 2024, Erick Thohir memastikan restrukturisasi BUMN Karya atau merger dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan infrastruktur, tidak akan mengganggu penugasan dan program pemerintah.
“Ini hanya bagian restrukturisasi, tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan,” ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Diungkapkan, restrukturisasi maupun merger tidak akan menjadi masalah di kemudian hari pada proyek-proyek yang sudah berjalan. Dengan adanya merger, maka pekerjaan BUMN Karya menjadi lebih efisien dan lebih sehat secara keuangan. “Tim kita kerja keras, bagaimana memastikan BUMN Karya ini sehat dan kita pastikan efisiensi,” katanya.
Lebih lanjut dikemukakan, perampingan BUMN ini akan menunjang target percepatan program swasembada pangan, energi hingga hilirisasi.
Kunci Sukses
Menurut Erick, infrastruktur merupakan salah satu kunci sukses dalam program swasembada, lantaran dapat menekan seluruh biaya logistik di pelabuhan, bandara, jalan tol dan jalan-jalan lain di daerah.
Tak hanya itu, Kementerian BUMN juga akan terus melanjutkan program bersih-bersih di BUMN karya, sebagai wujud komitmen menciptakan tata kelola perusahaan yang baik.
Sebelumnya, Erick Thohir dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan pertemuan guna membahas infrastruktur yang menjadi kunci penting dalam mewujudkan swasembada pangan dan energi. Erick menyampaikan pentingnya infrastruktur dalam mendukung swasembada dan hilirisasi pangan serta energi yang dicanangkan pemerintah.
Bersama Dody, ia meninjau ulang kawasan-kawasan produksi seperti kawasan ekonomi atau lumbung agar bisa lebih optimal ke depan. Erick berharap sinergi antara Kementerian BUMN dan PU mampu mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan hilirisasi yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo untuk kemajuan ekonomi Indonesia. (*)