JAKARTA – Pengadilan di Vietnam menghukum mati 27 orang yang terlibat jual-beli lebih dari 600 kilogram narkotika termasuk heroin, ketamin, dan metamfetamin. Sedangkan delapan orang lainnya dihukum penjara selama 20 tahun hingga seumur hidup.
Dilansir AFP, Jumat, 27 Desember 2024, pemimpin geng dan bos kriminal terkenal Vu Hoang Anh, alias Oanh Ha (67 tahun), termasuk di antara yang dijatuhi hukuman mati. Hal itu dilaporkan surat kabar Tuoi Tre yang dikutip detikcom.
Pengadilan menyatakan, kelompok yang beranggotakan 35 orang itu menyelundupkan 626 kilogram narkoba dari Kamboja ke Vietnam. Kasus ini terjadi antara Maret 2018 hingga November 2022.
Delapan anggota yang lolos dari hukuman mati, tetap dijatuhi hukuman penjara mulai dari 20 tahun hingga seumur hidup, setelah melalui pemeriksaan di pengadilan selama empat hari di Kota Ho Chi Minh.
Lintas Batas
Pengadilan menyatakan, kasus tersebut melibatkan operasi perdagangan narkoba lintas batas yang sangat serius dalam jangka waktu yang lama.
Para terdakwa menggunakan jaringan media sosial seperti Signal, dengan menggunakan nama panggilan seperti ‘Kolombia’ dan ‘Mosscau’ atau ‘Mosscau Rusia’ untuk menghindari deteksi.
Untuk memastikan kerahasiaan dalam operasi mereka, jaringan tersebut juga menggunakan aplikasi pengiriman pesan Signal dan nomor telepon dari Amerika Serikat atau Kamboja untuk berkomunikasi tentang transaksi narkoba.
Pada tahun 2009 lalu, Oanh Ha diberi amnesti dari hukuman penjara 20 tahun atas tuduhan perdagangan narkoba. Wanita tersebut juga pernah beberapa kali dipenjara dalam sejumlah kasus.
Menurut pihak Pengadilan, Oanh memimpin para terdakwa dalam mengangkut dan menyelundupkan 626 kilogram narkoba dari Kamboja untuk dikonsumsi di Hanoi, Kota Ho Chi Minh, dan kota-kota lain di Vietnam.
Penyidik telah menetapkan, jumlah total uang yang terlibat dalam jaringan tersebut sekitar USD54,8 juta.
Dalam dakwaan disebutkan, sejak awal tahun 2020 dan seterusnya, Oanh mentransfer hingga USD20.000 per perjalanan kepada para penyelundup yang mengangkut narkoba yang disembunyikan di mobil. Sebanyak 129 mobil berhasil diselundupkan dari Kamboja ke Vietnam.
Vietnam Komunis memiliki beberapa undang-undang narkoba terketat di dunia, dan terkenal sangat tertutup tentang eksekusinya. Tidak ada indikasi kapan eksekusi akan dilakukan.
Rutin Hukum Mati
Pengadilan Vietnam secara rutin menjatuhkan hukuman mati untuk terdakwa narkoba, dan negara tersebut merupakan algojo terkemuka di dunia, menurut Amnesty International.
Negara ini dekat dengan kawasan penghasil narkoba ‘Segitiga Emas’ yakni Laos, Thailand, dan Myanmar. Kepolisian Vietnam mengatakan Kota Ho Chi Minh semakin menjadi pusat penyelundup karena infrastruktur transportasi telah membaik dalam beberapa tahun terakhir.
Siapa pun yang tertangkap membawa lebih dari 600 gram (21 ons) heroin atau lebih dari 2,5 kilogram metamfetamin harus menghadapi hukuman mati.
Laporan Amnesty International tahun 2021 melaporkan pengungkapan kasus narkoba, yang sebagian dilakukan pihak berwenang, “menunjukkan bahwa ratusan orang terus dijatuhi hukuman mati setiap tahun”.
Banyak yang menghadapi masa tahanan yang panjang sebelum dieksekusi, dengan informasi tentang persidangan dan kematian mereka yang terbatas.
Sejak 2013, Vietnam telah melaksanakan hukuman dengan suntikan mematikan, menggantikan eksekusi dengan regu tembak. (*)