JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terus melanjutkan divestasi sejumlah jalan tol yang dimilikinya, termasuk ruas jalan tol Pemalang-Batang pada 2025.
Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital, Rudi Purnomo dalam Public Expose 2024 mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melepas saham ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sebesar 55% kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Pada 2025, pihaknya melanjutkan divestasi jalan Tol Pemalang-Batang. Saat ini masih proses negosiasi dengan sejumlah investor.
“Di tahun 2025 kita rencanakan kelanjutan yang Pemalang-Batang. Karena trafiknya cukup bagus di Trans Jawa, diyakini bisa selesai. Karena ruas sebelumnya Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang kita lepas dengan Indonesia Investment Authority (INA). Saat ini sedang proses negosiasi dengan beberapa investor,” kata Rudi seperti dilansir detik.com. Selasa, 26 November 2024.
Lebih lanjut diungkapkan, pihaknya juga akan kembali melakukan divestasi kepemilikan saham jalan Tol Cimanggis-Cibitung (CCT). Rudi menyebut banyak investor yang tertarik untuk meminang ruas jalan tol tersebut, lantaran trafiknya cukup bagus.
Sebelumnya, perusahaan pelat merah tersebut telah mendivestasikan saham jalan tol CCT sebesar 55% ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada Januari 2022 lalu.
“Terus ruas yang lain itu yang di jalan tol CCT itu juga cukup surprise, karena trafiknya sehari bisa Rp2 miliar. Dan saat ini banyak sekali yang tertarik. Ini sedang kita siapin karena masih ada beberapa pekerjaan yang akan kita selesaikan,” tambahnya.
Kemudian pada 2027, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. juga berencana melepas ruas jalan tol Pasuruan-Probolinggo. Dia menyebut saat ini progress pembangunan jalan tol tersebut masih berlanjut dari Probolinggo hingga Besuki sepanjang 45 kilometer.
“Terus untuk 2027, kita rencanakan kita melepas untuk ruas yang di Pasuruan-Probolinggo, itu yang di Jawa Timur. Kebetulan saat ini memang sedang dilakukan konstruksi untuk lanjutannya itu dari Probolinggo Timur sampai Besuki, dilakukan Jasa Marga, 45 kilometer. Saat ini trafiknya cukup bagus 26 ribu (kendaraan). Itu sudah sesuai dengan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) kita. Kita yakini secara valuasi asetnya juga akan bisa kita capai,” imbuh Rudi.
Tidak berhenti sampai di situ, pihaknya juga akan melakukan divestasi kembali setelah 2029, seiring dengan rampungnya proses konstruksi proyek jalan tol. Salah satunya yang akan didivestasi, jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
“Jadi tiga ruas itu. Ya selanjutnya, terus terang karena masih ada proses konstruksi. Itu seperti yang di sebelah kantor kita yang di tol KKDM atau Becakayu itu, masih ada melanjutkan hampir sekitar 12 kilometer sampai ke Tambun. Ini sedang tender, nanti akan ada proses konstruksi selama dua tahun,” jelasnya.(*)