JAKARTA – Di tengah akselerasi pembangunan fisik infrastruktur Lembaga Negara, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) kini mengalihkan fokus pada investasi yang paling krusial: pembangunan karakter dan mental aparatur sipil negara (ASN).
Langkah ini diwujudkan melalui pelaksanaan retret tahun 2025 batch pertama, yang diikuti 193 peserta (terdiri dari PNS dan PPPK), di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Amborawang, Kodam VI/Mulawarman.
Kegiatan ini berlangsung selama 15 hari, mulai tanggal 4 November hingga 8 November 2025.
Pelaksanaan retret di fasilitas militer Kodam VI/Mulawarman ini bertujuan membentuk ASN yang berbeda dari birokrasi konvensional.
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, dan Kepala Staf Kodam VI/Mulawarman, Brigjen TNI Ari Aryanto, memimpin langsung upacara pembukaan.
Sambutan Pangdam
Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, dalam sambutan yang disampaikan Kasdam, menekankan bahwa retret ini bertujuan membentuk karakter ASN yang kuat, dengan fokus pada materi pelatihan utama, tujuan pembentukan karakter, kedisiplinan dan pengetahuan dasar militer.
“Kemudian membentuk ketangguhan mental dan jiwa korsa (semangat korps), wawasan kebangsaan dan kesadaran konstitusi, memperkuat cinta tanah air dan pemahaman terhadap NKRI, serta memastikan ASN memiliki integritas tinggi dan nol toleransi terhadap korupsi,” Pangdam menekankan dilansir Kompas.com.
Pelatihan ini adalah bagian dari “fondasi perubahan” menuju IKN sebagai Ibu Kota Politik 2028.
Punggawa Pionir
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto berharap retret ini melahirkan tim yang solid dan siap menjalankan amanah besar Otorita Ibu Kota Nusantara.
Sebanyak 193 peserta (118 pria dan 75 wanita) yang menjadi batch pertama ini dipandang sebagai calon “punggawa-punggawa garda terdepan” dari IKN.
Mereka adalah ASN yang akan menjadi pionir dan tulang punggung operasional pemerintahan di Ibu Kota baru.
Kasdam VI/Mulawarman menutup arahannya dengan menekankan, semangat jiwa korsa, untuk calon-calon punggawa garda terdepan dari simbol kemajuan, pemerataan, dan cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045. (*)



