BATAM – Polda Kepulauan Riau mengadakan acara ngopi bareng pimpinan perguruan tinggi se-Kepri di Nagoya Hill, Batam, Kamis, 18 September 2025.
Dalam pertemuan ini, Polda Kepri menjelaskan situasi keamanan nasional dan Kepri pasca aksi demo beberapa waktu belakangan yang cukup banyak melibatkan mahasiswa. Serta meminta masukan dari para rektor dan perwakilan dosen yang hadir, untuk tetap menjaga kondusifitas di Kepri.
Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin, menyebut munculnya gejolak di tengah masyarakat lantaran tampaknya kesenjangan sosial antara pejabat dan warga yang tengah mengalami krisis.

Menurutnya sebagian besar demonstran menyampaikan poin-poin aspirasi yang murni berdasarkan keresahan masyarakat. Namun, setelah penyelidikan Polri menemukan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan momen tersebut untuk kepentingan pribadi dan memantik kerusuhan.
Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Polri, mengingat situasi serupa bahkan lebih parah juga terjadi di negara-negara lain.
“Untungnya di Kepri tidak terjadi kerusuhan seperti beberapa daerah lain. Namun, kami butuh masukan dari akademisi agar aspirasi mahasiswa bisa diserap dan kita tetap bisa menjaga kondusifitas,” kata Asep Safrudin.
Akademisi sepakat bahwa demonstrasi merupakan upaya paling akhir, untuk menyampaikan kritik atas kinerja pemerintah dan isu yang berdampak pada masyarakat luas.
Dr. Zufriyatun, Asisten Ahli Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Kepri, menyebut perlu adanya program Polisi Masuk Kampus. Menurutnya perlu diadakan edukasi serta sosialisasi bagi mahasiswa agar tidak terkena virus framming. “Agar mereka mendapat pengetahuan yang benar, tidak mencari jalannya sendiri,” katanya.
Dr. Muhammad Zaenuddin, Wakil Ditektur III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Polibatam, menyebut kampusnya sudah membuat program untuk menyerap aspirasi mahasiswa, pemberian beasiswa bagi aktivis kampus, serta program pengabdian masyarakat untuk mendorong aktivitas sosial mahasiswa.
Namun, ia berharap ada diskusi akademik sebagai wadah penyampaian aspirasi yang lebih berdampak. “Mungkin bisa diadakan forum, diskusi akademik terkait isu keamanan dan seterusnya,” katanya.
Akademisi juga mengapresiasi langkah Polda Kepri membangun komunikasi dan sinergi dengan perguruan tinggi. “Kolaborasi, sinergitas, dan komunikasi itu sangat penting. Sehingga seluruh pihak bisa mengerjakan tugas masing-masing dengan baik. Kegiatan seperti ini bagus dilanjutkan secara continue,” kata Rektor Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Prof. Dr. Sri Langgeng Ratnasari.