JAKARTA – Sebagian publik kecewa, karena ancaman ada dokumen rahasia skandal pejabat yang akan dibuka, jika Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tidak terbukti. Tak keliru muncul anggapan, ancaman tersebut cuma gertak sambal!
Sejak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditahan Kamis, 20 Februari 2025, publik sungguh menunggu isi dokumen rahasia yang dipegang Connie Rahakundini Bakrie diungkap.
Apalagi dokumen rahasia itu disebut tentang skandal dahsyat para petinggi negara. Pada saat itu, Connie menyatakan bakal membongkar semua skandal, jika Sekjen PDIP ditahan.
Kini setelah Hasto Kristiyanto ditahan atas kasus penyuapan dan pelarian Harun Masiku, politisi PDIP, respon Connie soal dokumen rahasia tersebut, bisa disebut omon-omon.
Tidak Muncul
Connie Bakrie tidak berani muncul menjelaskan soal dokumen skandal itu.
Ia yang mengklaim kini berada di Rusia menyebutkan, bahwa dokumen itu tidak bisa disebar. Ia cuma menyimpan dan tak boleh menyebarkan meskipun Hasto telah dipenjara.
“Banyak sekali yang menyebut saya menyimpan dokumen dari Pak Hasto Kristiyanto. Saya cuma dititipkan menandatangani notaris.Tidak boleh menyebarkan atau memindahtangankan,” kata Connie dikutip dari video yang disebar akun Ferry Koto di twitter, Minggu, 23 Februari 2025.
Padahal, pada akhir Desember 2024, PDIP mengancam akan menunjukkan video skandal petinggi negara. Ancaman ini setelah mereka mengaku menjadi korban kriminalisasi.
Akan Dibongkar
Juru Bicara PDIP, Guntur Romli juga menyatakan soal dokumen dan video skandal pejabat itu pada Jumat, 27 Desember 2024.
Dikatakan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang akan membongkar dokumen dan video itu. “Betul (akan diungkap ke publik). Sebagai perlawanan. Bukan serangan balik, tapi sebagai perlawanan terhadap kriminalisasi,” kata Guntur Romli dikutip dari Kompas.com.
Ancaman akan membongkar skandal ini merupakan respons terhadap tuduhan kriminalisasi yang dialami Hasto yang kala itu baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Harun Masiku.
Guntur sangat yakin informasi dan video yang akan disampaikan adalah akurat. Mengingat Hasto memiliki pengalaman selama sembilan tahun di lingkaran kekuasaan pemerintahan Presiden ke-7, Joko Widodo.
Ia bahkan mengklaim bahwa skandal ini akan lebih mengejutkan dibandingkan dengan kasus “Watergate” di Amerika Serikat. “Ini skandal besar melebihi kasus Watergate di Amerika. Bagaimana rekayasa hukum dengan menyalahgunakan aparat negara dipakai untuk membunuh lawan politik. Daya ledaknya luar biasa,” tegasnya.
Guntur Romli juga pernah mengungkapkan bahwa Hasto Kristiyanto telah menitipkan dokumen dan video skandal pejabat negara kepada pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie.
Menurut Connie, berbagai dokumen itu dititipkan ketika dia pulang ke Jakarta dan dibawa ketika kembali ke Rusia.
Merespon teka-teki terkait dokumen rahasia itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah meminta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, melaporkannya ke aparat penegak hukum. Apalagi jika dokumen-dokumen itu memuat skandal pejabat negara. Meski demikian, KPK tidak akan langsung menghakimi seseorang melakukan tindak pidana, jika tanpa bukti dan fakta hukum. (*)