BATAM – Warga Kampung Tua Dapur 12 Pantai, Kelurahan Sei Pelunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, dikejutkan suara dentuman keras pada Rabu, 13 Agustus 2025 dini hari. Ternyata, suara itu berasal dari sebuah tongkang tanpa muatan yang sudah sekitar tiga bulan berada di perairan setempat. Kapal itu lepas tali tambat dan hanyut hingga menabrak rumah panggung serta kelong milik warga.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.20 sampai 00.30 WIB. Menurut Ketua RT setempat, Mursidi, angin kencang yang disertai air pasang diduga membuat tali tambat putus. Karena itu, kapal besar tersebut langsung bergerak tanpa kendali dan menabrak permukiman warga. “Sekitar jam 12 malam angin kencang, mungkin talinya putus. Tongkang langsung hanyut dan menabrak rumah-rumah dan kelong. Semua orang terbangun,” ujarnya, Kamis, 14 Agustus 2025.
Warga sebenarnya sudah lama mengeluhkan keberadaan tongkang tersebut. Sejak bersandar sekitar Mei 2025, kapal itu tidak pernah terlihat didampingi tugboat atau ada pengamanan khusus. Bahkan, sebelumnya pernah ada warga yang terjatuh ke laut di sekitar kapal. “Katanya dulu mau dikeluarkan, tapi malah diam di sini berbulan-bulan. Pemiliknya pun tidak kita tahu siapa,” kata Mursidi lagi.
Beberapa warga menyebut kapal itu bernama Bahtera Mulia 2502. Namun, informasi ini masih perlu dibuktikan dan menunggu konfirmasi resmi dari Syahbandar maupun Polairud. Hingga kini, belum ada pihak yang memastikan identitas kapal atau pemiliknya secara resmi, sehingga semua keterangan masih sebatas informasi dari warga.
BACA JUGA: Tongkang Hanyut Rusak Keramba dan Rumah Warga di Batam
Akibat kejadian ini, kerusakan terjadi pada dinding dan lantai rumah panggung. Selain itu, banyak perabot rumah tangga hanyut, sementara kelong, keramba ikan, hingga pompong nelayan ikut terdampak. Berdasarkan data sementara dari Ketua RT, sekitar sepuluh keluarga menjadi korban, di antaranya rumah milik Ibu Murni, Pandije, Narti, Jamaludin, Aprida, Arif, Laubu, Latif, dan Rais.
Ibu Murni sendiri mengaku rumahnya hancur parah. “Semua barang hanyut malam itu. Saya janda tua. Harapan saya cepat diselesaikan,” ucapnya lirih kala ditemui HMS.

Keesokan harinya, perwakilan yang disebut warga sebagai pihak pemilik tongkang datang bersama polisi untuk melihat langsung kondisi di lokasi. Menurut Mursidi, pihak tersebut menyampaikan akan bertanggung jawab membantu warga yang terdampak. Namun, hingga berita ini diterbitkan, redaksi HMS Batam masih menunggu keterangan resmi dari perusahaan terkait bentuk bantuan yang dimaksud.

Saat ini, tongkang tersebut masih berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Redaksi terus berupaya meminta konfirmasi dari Syahbandar, Polairud, dan pihak yang disebut warga sebagai pemilik kapal. Semua informasi akan disampaikan secara berimbang, akurat, dan sesuai asas praduga tak bersalah, sampai ada data resmi dari pihak berwenang.



