BATAM – Realisasi BPJS Ketenagakerjaan gratis bagi driver online menjadi salah satu tuntutan dalam demo yang dilakukan Aliansi Driver Online Batam (ADOB) pada Rabu, 17 September 2025.
Pasalnya, beberapa driver online yang sudah terdaftar sebagai penerima BPJS Ketenagakerjaan, masih harus membayar iuran. Hal ini menurut mereka tidak sesuai dengan janji Pemerintah Kota Batam. “Data saya sudah masuk, katanya dapat BPJS gratis, tapi malah disuruh bayar Rp16 ribu sendiri,” kata seorang driver online saat audiensi di gedung Pemkot Batam.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyebut akan serius menangani permasalahan ini. Ia berjanji akan membentuk forum khusus yang mempertemukan ADOB, aplikator, dan pemerintah.
“Jangan ada lagi permainan kucing-kucingan. Semua driver ojol di Batam harus terlindungi BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
BACA JUGA : Bawa 8 Tuntutan, Seribu Driver dari Aliansi Driver Online Batam akan Turun Aksi Besok
Perwakilan aplikator yang hadir mengakui adanya kendala dari pihaknya. Qory dari Gojek meminta maaf karena data lama driver tidak terakomodasi sistem. Sementara perwakilan Maxim, Bobby dan Titok, menyebut adanya kendala teknis pendaftaran driver via Google Form belum terintegrasi ke BPJS.
Permasalahan lain yang disampaikan driver online diantaranya penyesuaian tarif agar sesuai SK Gubernur, penertiban transportasi ilegal di Bandara Hang Nadim, aturan stiker yang membebani driver, serta penerapan SK Gubernur Kepri yang dianggap belum dijalankan aplikator.
Aksi driver online Batam berlangsung dari pagi hingga sekitar pukul 13.00 WIB di bawah hujan yang terpantau awet sejak pagi.
Setelah orasi, perwakilan driver online dipersilakan masuk ke gedung Pemkot Batam dan melakukan audiensi bersama Wali Kota Batam, Amsakar Achmad; Sekda, Firmansyah; Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri; serta perwakilan BPJS Ketenagakerjaan.

Dari sisi pengamanan, sebanyak 319 personel dari Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota diturunkan untuk berjaga.
“Rekayasa lalu lintas kita lakukan di simpang BI dan Masjid Agung. Biar tidak ada kendaraan yang lewat dari lokasi demo. Memberikan ruang massa untuk menyampaikan aspirasi,” kata Kabagops Polresta Barelang, AKP Yudi Kurniadi.



