JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan, kinerja ekspor mobil buatan dalam negeri mengalami lonjakan signifikan selama periode Februari 2025. Berdasarkan data yang diterima, tercatat ekspor mobil secara utuh (completely built-up/ CBU) tumbuh 10 persen secara bulanan dari 33.423 unit menjadi 36.789 unit.
Capaian itu juga lebih besar dari satu tahun sebelumnya yang hanya 34.871 unit.
Hal ini seiring dengan tumbuhnya aktivitas manufaktur dan pengkapalan yang dipimpin Toyota (11.827 unit), diikuti Mitsubishi Motors (9.272 unit), Daihatsu (6.888 unit), Hyundai (4.311 unit), dan Suzuki (1.867 unit). Rata-rata, pertumbuhannya lima persen, demikian dilansir Kompas.com 13 Maret 2025.
Kenaikan performa lebih tinggi terjadi pada ekspor mobil secara terurai – completely knocked down (CKD), yang mencatatkan 4.398 set unit atau naik 45,9 persen month-to-month (mtm). Tetapi melihat secara tahunan, aktivitasnya masih melambat 6,6 persen.
Adapun untuk ekspor komponen, juga mengalami kenaikan 46,6 persen dari 7.319.325 pis menjadi 10.730.833 pis.
Kondisi ini menunjukkan potensi pertumbuhan industri otomotif di dalam negeri yang sangat besar.
Untuk ekspor secara utuh atau completely built-up (CBU): Toyota: 11.827 unit; Mitsubishi Motors: 9.272 unit; Daihatsu: 6.888 unit; Hyundai: 4.311 unit; Suzuki: 1.867 unit; Honda: 1.590 unit; Isuzu: 570 unit; Chery: 349 unit; Wuling: 70 unit; Hino: 45 unit.
Sedangkan ekspor secara terurai atau completely knocked down (CKD): Mitsubishi Motors: 3.161 set unit; Hyundai: 901 set unit; Suzuki: 336 set unit;
Untuk ekspor komponen otomotif: Toyota: 9.508.438 pis; Honda: 1.158.764 pis; Hino: 57.487 pis; Hyundai: 4.896 pis; dan Suzuki: 1.248 pis. (*)