JAKARTA – Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin) menyatakan, komoditas durian Indonesia muncul sebagai kekuatan baru dalam industri global. Pernyataan ini berkaitan dengan meningkatnya permintaan dunia serta penguatan kerja sama internasional di sektor tersebut.
Sekretaris Jenderal Apdurin, Aditya Pradewo mengataan Indonesia telah menandatangani protokol ekspor durian beku pada Minggu, 25 Mei 2025 ke China. “Indonesia dan General Administration of Customs of China (GACC) telah menandatangani protokol ekspor durian Beku pada 25 Mei 2025. Hingga kini delapan perusahaan dinyatakan lolos verifikasi untuk mengekspor durian beku ke China,” kata Aditya dilansir dari Antara, Senin, 17 November 2025 dikutip kompas.com.
Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir juga mengatakan bahwa durian telah menjadi salah satu komoditas perkebunan Indonesia yang tumbuh pesat. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan berupa kondisi iklim tropis, keragaman varietas, dan wilayah budidaya yang luas sehingga mampu memasok durian berkualitas tinggi sepanjang tahun.
Selain itu, Asosiasi Durian Internasional berkomitmen untuk mendukung Indonesia melalui transfer teknologi, standardisasi, dan pengembangan merk.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Durian Internasional, Liu Feng pun mengatakan kebangkitan industri durian Indonesia menandai fase baru dalam struktur industri durian dunia.
Buah Nasional
Di saat yang sama, durian diusulkan menjadi buah nasional di Malaysia. Negeri jiran ini melalui Durian Manufacturer Association (DMA), sebuah organisasi yang menaungi produsen dan pelaku industri durian mengajukan permohonan resmi kepada Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia, agar durian ditetapkan sebagai buah nasional.
Negara tersebut juga mengusulkan agar tanggal 7 Juli ditetapkan sebagai Hari Durian Nasional yang bertepatan dengan puncak musim panen.
Menurut Presiden DMA, Eric Chan, durian bukan sekadar komoditas, tetapi bagian dari identitas masyarakat Malaysia. “Setiap orang Malaysia memiliki kisah tentang durian, yakni kenangan, tradisi. Ini adalah satu hal yang mempersatukan kita semua,” ujarnya.
Malaysia dikenal dengan sejumlah varietas premium, seperti Musang King (D197), Black Thorn (D200), dan D24.
Popularitas Musang King semakin menguat setelah status geographical indication (GI) varietas tersebut diperpanjang hingga 2034.
Menurut Chan, GI ini merupakan semacam “cap paspor” yang menegaskan bahwa Musang King adalah produk asli Malaysia.
Menko Pangan
Pernyataan dari Malaysia tersebut menuai tanggapan dan komentar dari Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mengatakan, Indonesia merupakan pusat keragaman durian dunia.
Indonesia diketahui memiliki sejumlah sentra durian yakni Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa produksi durian nasional pada 2024 sebanyak 1,96 juta ton dan menjadi produksi tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun yang sama, Indonesia juga telah mengirim 600 ton durian beku ke pasar Thailand dan Hongkong. Selain itu, menurut data Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), terdapat 21 spesies dari 27 spesies durian dunia ada di Indonesia. Hingga 2024, sebanyak 114 varietas unggul baru telah terdaftar.
“Dengan fakta ini, saya kira durian adalah Buah Nasional Indonesia,” tegas Zulhas, dilansir dari Kompas.com, Selasa, 18 November 2025. (*)



