JAKARTA – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Yon Edi Winara, S.H., S.I.K., M.H., melakukan peninjauan ke wilayah Batang Toru, Sumatra Utara, Senin, 29 Desember 2025 mengecek persiapan rencana kunjungan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dan Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara (Kapolda Sumut).
Kapolres mendatangi lokasi terdampak bencana sekaligus melihat kesiapan lapangan yang direncanakan menjadi titik pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi para korban banjir bandang dan tanah longsor. Berdasarkan rencana awal, pemerintah bersama pihak terkait akan membangun 100 Unit Huntara, sebagai solusi awak bagi warga terdampak sambil menunggu pembangunan hunian tetap.
AKBP Yon Edi Winara juga menyambangi posko Yayasan Sosial Kemanusiaan TRAMP yang berada di sekitar lokasi. Di posko tersebut, Kapolres berdialog langsung dengan anggota TRAMP , Muhammad Ismukandar Mandji, yang tengah bertugas di lapangan bersama dua relawan lainnya, Arya Sheva Fadillah dan Simo Bimantoro Jyalito.
Apresiasi TRAMP
Dalam perbincangan tersebut, Kapolres mengapresiasi peran aktif relawan TRAMP (Top Ranger And Mountain Pathfinder) yang telah melakukan asesmen, pendampingan, serta membantu penanganan darurat bagi masyarakat terdampak bencana di Batang Toru. Kehadiran relawan dinilai sangat membantu pemerintah dan aparat dalam memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi.
Kunjungan ini juga sekaligus menjadi bagian dari upaya koordinasi lintas sektor guna memastikan kesiapan wilayah Batang Toru, baik dari sisi keamanan, logistik, maupun aspek kemanusiaan, menjelang kunjungan pimpinan Polri ke Tapanuli Selatan.
Antisipasi Ramadhan
Yayasan TRAMP saat ini juga tengah membangun hunian sementara dan melaksanakan program prioritas lain, meliputi pengadaan air bersih melalui pembersihan sumur-sumur warga serta pemasangan instalasi pipa, agar air dapat langsung dialirkan ke rumah penduduk.
Selain itu, TRAMP juga menyiapkan pemasangan tandon air di titik-titik yang telah ditentukan.
Langkah ini dinilai penting sebagai antisipasi menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya yang kian dekat, agar masyarakat tidak lagi tinggal di tempat yang rawan dan tidak layak huni. (*)



