Jumat, 24 Oktober 2025
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Opini
Ilustrasi. Pemerintah Indonesia ingin kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jepang yang akan berakhir tahun ini untuk terus dilanjutkan. (Foto: Ist./ cnnindonesia.com).

Pemerintah Ingin Lanjutkan Penempatan Pekerja Migran RI di Jepang

10 Agustus 2025
H. Achmad Ristanto H. Achmad Ristanto
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

JAKARTA – Pemerintah ingin kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang dilanjutkan.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Leontinus Alpha Edison mengatakan, Memorandum of Cooperation (MoC) Indonesia-Jepang akan berakhir tahun ini.

“Jadi saya dapat info itu memang tahun-tahun ini sebaiknya kita sudah mulai renegosiasi lagi, MoC yang sudah pernah ditandangani oleh Indonesia. Saya dapat info itu akan expired -nya tahun depan. Jadi, udah pas nih [lanjutkan negosiasi],” katanya dalam Global Talent Day di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 9 Agustus 2025.

Menurut Leontinus Alpha Edison, pembicaraan bisa dimulai terkait dengan keinginan kedua pihak.

Fenomena Penuaan

Berita Lain

BPKN Siap Panggil Dirut Produsen, Terkait Dugaan ‘Aqua’ Berasal dari Air Sumur

Presiden Prabowo: Bahasa Portugis Jadi Pelajaran di Sekolah Indonesia

Kejaksaan Lelang 10 Kendaraan Mewah Terpidana Doni Salmanan, Laku Rp9,81 Miliar

Mentan: Harga Pupuk Turun 20%, Mulai 22 Oktober 2025

Lebih lanjut ia mengatakan, ada fenomena penuaaan penduduk atau aging population di Jepang. Negara itu diproyeksikan butuh sekitar 400 ribu pekerja dalam lima tahun ke depan.

“Bahkan kalau lebih dari itu bisa sampai 800 ribu pekerja yang mereka butuhkan. Jadi mereka sangat ingin sekali untuk mengundang PMI, pekerja, pemerintah Indonesia, karena kita sebenarnya sudah memberikan kesan yang positif buat Pemerintah Jepang. Jadi pasti G2G pasti,” katanya dilansir cnnindonesia.com.

Leontinus menjelaskan ada lima bidang pekerjaan yang dibutuhkan Jepang. Di antaranya adalah perawat, caregiver atau tenaga perawat lansia, sopir truk, hortikultura atau pertanian, dan welder atau tukang las.

“Jaring PMI-nya dulu. Jaring PMI. Siapa yang mau mendaftar, nanti kita siapkan. Bidang apa kita siapkan. Terutama bahasa, nanti kan pasti ada orientasi tentang budaya bekerja di Jepang. Salah satunya bagaimana dan segala macam,” ujarnya. (*)

Berita Lain

Enam mahasiswa ITS peserta young engineer di perusahaan galangan kapal, Oshima Shipbuilding, Jepang. (Foto: Ist./ its.ac.id).

Menteri Transmigrasi: Jepang Butuh 40.000 Tenaga Kerja Indonesia

3 Oktober 2025
Saat Jakarta diguyur hujan lebat. (Foto: Ist./ dok.pribadi).

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat Pada Sepekan ke Depan

22 September 2025

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS