Rabu, 30 Juli 2025
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Opini
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Lukman F. Laisa. (Foto: Ist./ detikcom).

Penerbangan Domestik Makin Sering Terlambat, Dibahas Di DPR

23 Mei 2025
H. Achmad Ristanto H. Achmad Ristanto
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan terjadi penurunan tingkat ketepatan waktu (on time performance /OTP) penerbangan domestik dibandingkan 2024. OTP penerbangan pada kuartal I-2025 tercatat 78,7%, turun dari periode yang sama 2024 sebesar 79,73%.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa mengatakan, ada beberapa faktor penyebab keterlambatan penerbangan domestik. Antara lain faktor teknis operasional manajemen dan cuaca.

“Beberapa faktor penyebab keterlambatan untuk penerbangan domestik mencakup teknis operasional manajemen airlines dan cuaca. Namun, lebih dominan cuaca,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Mei 2025 dikutip dari detik.com.

Sedangkan OTP periode angkutan Lebaran yakni 21 Maret sampai 11 April 2025 pada rute domestik mencapai 83%. Untuk OTP rute internasional mencapai 91,88%.

Berita Lain

DPRD dan Pemkab Samosir Sepakati Ranperda RPJMD Samosir 2025-2029

TMI Pastikan Proyek Mobil Listrik i2C Bukan Rebadge

Ignasius Jonan: Indonesia Belum Siap Ganti Mobil Konvensional Jadi Bertenaga Listrik

BPK RI Gelar Sosialisasi Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Samosir

Lukman menjelaskan, tingginya OTP internasional dipengaruhi fasilitas bandara luar negeri yang lebih baik, sehingga waktu transit dapat berjalan lebih cepat.

Terkait Transit

Sementara itu, Presiden Direktur (CEO), Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi dalam pembahasan terkait keterlambatan penerbangan juga membeberkan hal yang berpotensi dalam penurunan OTP. Salah satunya terkait transit di Indonesia. Tak jarang jarak dari satu terminal ke terminal lain menjadi masalahnya.

Dikatakan, sering online travel agent (OTA) menggabungkan keberangkatan yang memerlukan transit dengan dua maskapai berbeda. Misalnya keberangkatan dari Medan ke Jayapura pelanggan harus transit di Jakarta.

Daniel mencontohkan, dari Medan ke Jakarta pelanggan misalnya menggunakan pesawat Lion Group, sedangkan dari Jakarta ke Jayapura menggunakan Garuda Indonesia.

“Kita bisa bayangkan bahwa Lion itu mendaratnya di Terminal 1A, Garuda mendaratnya di Terminal 3. Berangkat dari Terminal 3, bagaimana menghubungkan Terminal 1A dengan 3,” ujar Daniel dalam kesempatan yang sama.

Meski ada Kalayang (Kereta Layang) Bandara Soekarno-Hatta, namun menurutnya belum berfungsi optimal karena berada di luar terminal.

“Kalau kita lihat di bandara manapun juga, namanya kereta itu biasanya ada di dalam terminal. Ini mungkin masukan buat InJourney atau Angkasa Pura Indonesia. Ini juga menjadikan konektivitas, kalau ada penumpang yang membeli ini dengan jumlah besar, kontribusi delay -nya terjadi. Ini yang menjadi concern kita semua untuk memperbaiki OTP,” jelasnya. (*)

Berita Lain

Maskapai  Fly Jaya saat  Penerbangan perdana ke Bandara Adisucipto - Yogyakarta. (Foto: Ist./ Kompas.com).

Penerbangan Perdana Maskapai Baru Layani Rute Jakarta – Yogya

6 Juli 2025
Pesawat Qatar saat berada di satu bandara internasional. Raksasa maskapai penerbangan internasional ini hentikan penerbangan, akibat serangan Israel terhadap Iran. (Foto: Ist./ X @aviationbrk).

Timteng Panas, Maskapai Dunia Setop Penerbangan Usai Israel Bom Iran

14 Juni 2025

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS