JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menemukan potensi cadangan minyak dan gas (migas) tak konvensional sebesar 724 juta barel, setara minyak (BOE) di Wilayah Kerja Rokan, Provinsi Riau.
Diberitakan antaranews.com, Kamis, 20 November 2025, wakil CEO Pertamina, Oki Muraza, menyampaikan bahwa penemuan tersebut akan menjadi penopang penting bagi peningkatan kapasitas produksi nasional.
“Kami telah membuat penemuan terbesar dalam 10 tahun terakhir,” ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu, 9 November 2025 dan dilansir idnfinancials.com.
Oki juga menekankan bahwa potensi migas di wilayah itu masih bisa lebih besar.
Menurutnya, temuan ini baru berasal dari satu struktur geologi.
“Itu hanya dari satu struktur, dan tentunya potensi inkonvensional Indonesia jauh lebih besar dari itu,” ujarnya.
Energi Hijau
Selain eksplorasi migas, Pertamina juga melanjutkan pengembangan energi hijau. Perusahaan telah memproduksi 9.000 barel per hari Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan mengonversi tiga kilang untuk co-processing berbahan baku minyak jelantah.
Infrastruktur gas turut diperkuat melalui revitalisasi Tangki Arun, Aceh yang ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Selain itu, Pertamina juga telah memperluas fasilitas logistik dengan pembangunan empat tangki penyimpanan berkapasitas 29.000 m³ di Kilang Balongan, Indramayu Jawa Barat.
Pada bisnis hidrogen, Pertamina tengah menyiapkan pabrik percontohan di Ulubelu, Lampung, yang akan memproduksi 100 kilogram hidrogen per hari, sebelum terintegrasi dengan fasilitas di Cikampek dan Jawa Barat.
Sementara di sektor panas bumi, PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Lumut Balai di Sumatra Selatan, telah menghasilkan listrik hingga 800 GWh per tahun. (*)



