JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir menyampaikan apresiasi Biro Pers Sekretariat Presiden yang telah mengembalikan kartu identitas liputan Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, pada Senin, 29 September 2025.
Ia menilai pengembalian tersebut merupakan langkah positif yang menunjukkan terbukanya ruang komunikasi dan penyelesaian secara baik antara pemerintah dan media.
“PWI Pusat mengapresiasi keputusan pengembalian kartu pers tersebut. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga hubungan yang sehat dengan insan pers serta memastikan tidak ada hambatan dalam kerja-kerja jurnalistik,” ujar Munir memberi keterangan pers.
Namun demikian ia mengingatkan, insiden pencabutan kartu pers itu harus menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang di masa depan. Ia menekankan, kebebasan pers adalah amanat Pasal 28F UUD 1945 dan dijamin melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
“PWI Pusat berharap semua pihak menghormati prinsip-prinsip kemerdekaan pers yang telah dijamin konstitusi dan undang-undang. Wartawan berhak mengajukan pertanyaan dalam forum resmi, dan itu merupakan bagian dari tugas jurnalistik untuk memenuhi hak publik atas informasi,” tegasnya lagi.
Munir juga mengajak para jurnalis tetap menjalankan tugasnya secara profesional sesuai kode etik jurnalistik. Dengan demikian, komunikasi antara pemerintah dan media dapat berjalan konstruktif demi kepentingan publik.
“Menjaga kemerdekaan pers adalah menjaga demokrasi. PWI Pusat akan terus mengawal agar kebebasan pers terlindungi, sekaligus mendorong sinergi positif antara pemerintah dan insan pers,” pungkas Munir.
Tanya Keracunan MBG
Pencabutan kartu pers terjadi setelah Diana mengajukan pertanyaan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait kasus keracunan yang terjadi, berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Sabtu, 27 September 2025.
“Soal Makan Bergizi Gratis ada instruksi khusus enggak, Pak?” tanya Diana kepada Presiden Prabowo di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta sekembali dari kunjungan kerja ke luar negeri.
Prabowo kemudian menjawab singkat bahwa ia akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana.
Pencabutan ID Istana milik wartawan sontak mengundang protes Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari. Ia menyampaikan keberatan atas pencabutan kartu pers liputan istana, Diana Valencia. “ CNN Indonesia tentu terkejut dan mempertanyakan dasar atau alasan pencabutan ID Pers tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 September 2025.
Ia menyebut pencabutan itu dilakukan petugas BPMI pada Sabtu, 27 September 2025. “Tepatnya pukul 18.15 WIB, seorang petugas BPMI (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden) mengambil ID pers Diana di kantor CNN Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, pertanyaan Diana kepada Presiden terkait isu MBG adalah relevan dan penting. “Pertanyaan jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia ke Presiden Prabowo adalah kontekstual dan sangat penting yang menjadi perhatian publik Indonesia belakang ini, yaitu isu MBG,” ujar Titin.
Disorot Masyarakat
Setelah mendapat sorotan media dan masyarakat, akhirnya Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden mengembalikan kartu pers Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, Senin, 29 September 2025.
Pengembalian kartu liputan dilakukan setelah audiensi jajaran redaksi CNN Indonesia dengan pihak Biro Pers di Istana.
Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) memastikan bahwa kasus yang memicu kemarahan pers ini tidak akan terulang lagi.
Kartu pers wartawan CNN Indonesia, Diana Valencia dikembalikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.
Proses penyerahan dilakukan di Istana, disaksikan Pemimpin Redaksi CNN Indonesia TV, Titin Rosmasari, perwakilan Dewan Pers, serta pejabat Biro Pers.
“ID khusus Istana itu pun sekarang akan dikembalikan ke yang bersangkutan. Disaksikan juga oleh pemred-nya Bu Titin, yang langsung kami serahkan ke Bu Diana,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, diwartakan CNN Indonesia.
Ia menegaskan bahwa kartu yang sempat ditarik adalah ID khusus wartawan Istana, bukan identitas profesional Diana sebagai jurnalis CNN Indonesia.
Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, menyatakan bahwa hasil audiensi sekaligus mengakhiri kekhawatiran media terkait pencabutan ID wartawan Istana.
“Semua hari ini terjawab. ID ini artinya dapat jaminan bahwa Diana dapat kembali menjalani tugas seperti sebelumnya,” tegasnya. (*)