JAKARTA – Eksistensi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin kehilangan marwah dalam ruang politik di Indonesia. Hal ini terbukti dengan merosotnya suara partai berlambang Ka’bah ini pada Pemilu 2024 lalu. Bahkan, perwakilan rakyat yang diusung partai terpaksa hengkang dari Gedung Parlemen Senayan, lantaran tidak berhasil memenuhi Parliamentary Threshold atau ambang batas perolehan suara minimal partai politik dalam pemilihan umum untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi DPR dan DPRD.
Melihat kondisi itu, sejumlah tokoh Eksponen FUSI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1973, terdiri dari unsurb Nahdlatul Ulama (NU), Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Serikat Islam (SI) dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), menggaungkan perlunya revitalisasi Politik Islam, untuk menyelamatkan partai dari kehancuran.
“Kami tidak mau PPP hanya tinggal batu nisannya saja. Revitalisasi Politik Islam Indonesia perlu untuk mengembalikan PPP menjadi Partai Islam yang bermarwah dan disegani serta menjadi Rumah Besar Politik bagi Umat Islam Indonesia,” ujar Ketua Umum Parmusi, Dr. H. Husnan Bay Fananie, MA kepada wartawan saat konferensi pers di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 5 Januari 2025 seperti dilansir pontas.id.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyatakan akan menyukseskan Muktamar PPP pada tahun 2025 dengan mendukung calon-calon Ketua Umum dan Pengurus PPP yang sesuai Khittah 1973 dengan menjalankan enam prinsip perjuangan dan lima Khidmat PPP, yang memiliki kapasitas untuk menjadi Pemimpin PPP yang dapat menjadi panutan bagi Umat Islam dan Bangsa Indonesia.
Selain itu Eksponen Fusi PPP 1973 mendukung para calon Ketua Umum PPP dan Pengurus PPP yang akan maju dalam Muktamar, baik dari internal maupun eksternal.
Calon dari internal merupakan kader dari PPP, di antaranya:
Dari Nahdlatul Ulama; H. Habil Marati (Anggota DPR RI 1999-2009) dan Taj Yasin (Wakil Gubernur Jawa Tengah).
Dari Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia), Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA (Anggota DPR 2009-2014, Dubes Ri untuk Republik Azerbaijan (2016-2020). dan Drs. H. Hasrul Azwar Dubes Ri utk Maroko.
Dari Syarikat Islam (SI), H. Achmad Farial (Anggota DPR 1999- 2019).
Dari Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti): Dr. H. Anwar Sanusi, SH, SPI (Anggota DPR RI dan KPKPN RI 1997-2014).
Calon Eksternal
Prof Dr. KH. Din Syamsuddin, MA (Ketum PP Muhammadiyah 2005-2015, Ketua MUI 2014-2015);
Syaifulloh Yusuf/Gus Ipul (Sekjen PBNU dan Menteri Sosial RI);
Prof Dr Hamdan Zulfa (Kader PBB, Mantan Ketua MK 2013-2015);
Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Dudung Abdurrachman (Kepala Staf Angkatan Darat ke-33);
Sandiaga Salahudin Uno (Menteri Pariwisata Republik Indonesia 2019-2024); Dr. Ahmad Yani (Ketum Partai Masyumi);
Dr. Ridho Rahmadi (Ketum Partai Ummat);
“Kami mengharapkan calon-calon Ketua Umum PPP, baik dari internal maupun dari eksternal memiliki sifat-sifat yang jujur, dipercaya, amanah, cerdas dan berintegritas,” tandas Ketua Umum Parmusi, Dr. H. Husnan Bay Fananie . (*)