Rabu, 1 Oktober 2025
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Opini
Bangunan di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Desa Buduran, Kabupaten Sidoarjo yang ambruk. (Foto: Ist./Suparno).

Seorang Tewas dan 79 Korban Luka Akibat Bangunan Ponpes di Sidorajo Runtuh

30 September 2025
H. Achmad Ristanto H. Achmad Ristanto
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

JAKARTA – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menyebut jumlah korban dalam peristiwa runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Kabupaten Sidoarjo, mencapai 79 orang dan seorang tewas pada Senin, 29 September 2025 malam.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Jules Abraham Abast menjelaskan, jumlah 79 korban luka tersebut berdasarkan pendataan di RS Siti Hajar Sidoarjo dan RSUD R.T. Notopuro, Sidoarjo dua rumah sakit yang merawat para korban.

Rinciannya, korban di RSUD Notopuro 34 orang dan di RS Siti Hajar mencapai 45 orang, dengan satu orang meninggal dunia.

Jules mengatakan, satu korban meninggal dunia di RS Siti Hajar itu, sudah dalam proses pemulangan ke kediaman keluarga.

Berita Lain

Launching UHC Prioritas, Vandiko: Warga Samosir Berobat Gratis Cukup dengan KTP

PWI Apresiasi Pengembalian Kartu Pers Wartawan CNN Indonesia

Musibah Kebakaran Hanguskan Delapan Rumah di Simarmata, Warga Kehilangan Tempat Tinggal

PWI Prihatin Atas Pencabutan Kartu Liputan Istana Wartawan CNN

“Kami juga bersama stakeholder terus melalukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait termasuk ponpes untuk mengetahui berapa pastinya jumlah korban,” jelasnya.

“Kita berharap kalau pun masih ada korban di reruntuhan dapat segera kita evakuasi dan kita berikan pertolongan secepatnya yang bersangkutan dapat kita obati,” sambungnya.

Dirikan Posko

Selain itu, Kombes Pol. Jules juga mengatakan bahwa di sekitar TKP terdapat posko gabungan dan posko kesehatan untuk menerima pihak wali santri apabila mengalami kelelahan atau sakit saat ikut mencari para korban.

“Perlu saya informasikan bahwa saat ini sudah ada posko gabungan yang bertempat tidak jauh dengan Ponpes Al Khoziny ini sendiri dan juga posko kesehatan untuk hisa melakukan pemeriksaan dan pengecekan apabila ada keluarganya (para santri) yang mengalami sakit ataupun ditemukan korban perlu perawatan posko medis tersebut,” tuturnya.

Pantauan suarasurabaya.net, saat ini proses evakuasi masih terus berlangsung, Tim SAR menghindari penggunaan alat berat karena kondisi kemiringan bangunan berpotensi menimbulkan reruntuhan susulan.
Petugas memilih menggunakan peralatan manual dengan bantuan dua sorot lampu untuk mencari keberadaan korban yang masih terjebak.

Pengecoran Akhir

Dilansir cnnindonesia.com, Pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Abdus Salam Mujib menyatakan, bangunan yang ambruk itu dalam tahap pengecoran akhir di bagian atas atau dek.

“Sepertinya penopang cor itu tidak kuat. Jadi seperti menopang ke bawah,” kata Salam, Senin, 29 September 2025.

“Ini pengecoran yang terakhir saja, itu jebol. Ya, hanya itu. (Proses pembangunan) sudah lama, sudah sembilan bulan. Kurang lebih sembilan sampai 10 bulan,” tuturnya.

“Mungkin sudah selesai atau bagaimana enggak tahu. Soalnya ngecor mulai dari pagi. Saya kira ngecornya mungkin hanya empat sampai lima jam selesai. Mungkin jam 12 sudah selesai.”

Penjelasan serupa disampaikan salah seorang santri yang selamat bernama Muhammad Rijalul Qoib (13 tahun). Proses cor itu dilakukan di lantai empat atau atap.

Santri asal Sampang, Madura, Jawa Timur itu mengatakan, bangunan musala asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran itu masih dalam proses pengerjaan. Gedung tersebut rencananya terdiri dari tiga lantai.

Musibah itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Proses cor itu dilakukan di lantai empat atau atap.

“Awalnya ada yang (bunyi) krek bocor mau ngecor paling atas nah terus itu langsung full tidak diisi setengah jadi bahan-bahan di bawahnya tidak kuat,” katanya Senin, 29 September 2025.

Menurutnya, meski masih dibangun, gedung untuk musala ini sudah difungsikan dalam kegiatan santri, seperti salat berjamaah, dan mengaji. Saat kejadian ada banyak santri yang sedang shalat.

“Dengar suara seperti material jatuh retak-retak tambah lama tambah keras akhirnya [marerial] jatuh di atas, lantai lain juga jatuh,” ucapnya menceritakan proses awal bangunan runtuh. (*)

Berita Lain

Menag, Nasaruddin Umar (baju putih) saat mengunjungi korban luka akibat bangunan majelis taklim di Ciomas, Bogor ambruk pada Minggu, 7 September 2025. (Foto: Ist./ detikcom).

Empat Korban Tewas Saat Peringatan Maulid Nabi di Ciomas Bogor

8 September 2025
Gedung kantor DPRD Kota Makassar rusak parah setelah dibakar massa Jumat, 29 Agustus 2025 malam. (Foto: Ist./ Liputan6.com).

Massa Bakar Gedung DPRD Kota Makassar, Tewaskan Tiga Orang

30 Agustus 2025

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS