JAKARTA – Terbongkarnya pabrik uang palsu di Bogor, Jawa Barat yang telah mencetak Rp3,3 miliar uang palsu berawal dari temuan tas mencurigakan di gerbong KRL di Stasiun Tanah Abang.
Kapolsek Tanah Abang, Kompol Haris Akhmat Basuki mengatakan, tas mencurigakan itu ditemukan Senin, 7 April 2025.
“Ada benda tas mencurigakan yang tertinggal di salah satu gerbong kereta tujuan Rangkasbitung,” kata Haris dalam konferensi pers di Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 10 April 2025 dilansir Kompas.com.
Pihak yang menemukan tas tersebut lantas melapor polisi. Dari informasi itu, polisi lalu mengecek tempat kejadian perkara (TKP).
“Sampai akhirnya kami melakukan konsolidasi di TKP pertama untuk tidak dulu menyentuh (tas mencurigakan itu) selama beberapa waktu, sampai ada kemungkinan pihak yang datang mengambil benda tertinggal di rak gerbong itu,” lanjut Haris.
Pada hari yang sama, seorang pria berinisial MS (45 tahun) mendatangi Stasiun Tanah Abang mengaku kehilangan tas. MS langsung berupaya menguasai tas tersebut. Namun, polisi kemudian mendatangi MS dan menginterogasi pria itu.
Sempat terjadi perdebatan lantaran MS enggan menunjukkan isi tasnya. “Sampai akhirnya MS memperlihatkan dan mengaku ini adalah uang palsu, dengan nilai pada saat itu menghitung Rp316 juta yang dibawa,” jelas dia.
Ke Mangga Besar
Berangkat dari temuan itu, polisi langsung mengamankan MS. Polsek Tanah Abang juga melakukan penyidikan ke wilayah Mangga Besar, Jakarta Pusat dan menangkap dua pelaku lain berinisial BI (50) dan E (42). Keduanya disebut berperan sebagai penjual atau penyedia uang palsu.
“Dari kedua pelaku tambahan ini berhasil kita amankan juga uang rupiah yang diduga palsu bernilai fantastis,” tutur Kapolsek.
Kemudian, kasus dikembangkan lagi hingga polisi menangkap pelaku lain berinisial BS (40) dan BBU (42). Keduanya merupakan komplotan yang telah lama berbisnis uang palsu.
“Dari situ kami mengamankan juga beberapa lembar uang pecahan Rp100.000 yang diduga palsu dari mobil dikendarai BS,” lanjut Haris.
Penyelidikan terus berlanjut hingga pelaku AY (70) ditangkap di Subang, Jawa Barat. AY berperan sebagai penghubung antara para pelaku dengan tim produksi atau tim pencetak uang palsu. Dari penyelidikan tersebut, polisi akhirnya membongkar pabrik uang palsu di Kota Bogor.
Dari AY kasus dikembangkan sampai ke wilayah Jawa Barat lainnya, yaitu di Kota Bogor yang berhasil mengamankan DS (41),” ungkap Haris.
Rumah Tertutup
Dikatakan, DS memproduksi uang palsu di sebuah rumah tertutup yang disediakan LB (50).
Sementara itu, status rumah yang disediakan LB masih dalam tahap penyidikan.
Di sisi lain, Pejabat Bank Indonesia (BI) Aswin Kosotali menyampaikan, barang bukti yang diamankan dari kasus ini sebanyak 23.297 lembar uang palsu pecahan Rp100.000.
Dan ini sudah kita kalkulasikan hitungan 23.000 karena ada sekitar tiga dus dalamnya itu lembaran belum dipotong. Yang satu lembarannya itu mencetak enam lembar pecahan Rp100.000. Nah itu masih satu lembar, secara mungkin bisa lebih dari ini,” ungkap Aswin dalam konferensi pers.
Sebelumnya, Tim Reskrim Kepolisian Sektor Tanah Abang menggerebek sebuah rumah yang menjadi pabrik pembuatan uang palsu di Perumahan Griya Melati 1, Blok C3 A, RT 03/RW 13, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Rabu, 9 April 2025.
Dalam penggerebekan tersebut, petugas mengamankan uang palsu siap edar senilai Rp1,3 miliar dalam bentuk pecahan Rp100.000. Selain itu, petugas juga mengamankan Rp2 miliar uang palsu yang belum siap edar, alat cetak, serta printer.
Kepala Reskrim Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Rizaldi mengungkapkan, penggerebekan ini merupakan pengembangan dari penangkapan salah satu pelaku pembuatan uang palsu di Stasiun Tanah Abang, beberapa waktu lalu. (*)