Isdianto, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), dinyatakan terpapar Covid-19 setelah hasil tes swab yang dilakukan terhadapnya pada 29 Juli 2020 lalu menunjukkan hasil terkonfirmasi positif. Sehubungan dengan itu, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri membuka tiga posko untuk pelaksanaan tes swab bagi seluruh pihak yang melakukan closed contact, kontak fisik secara langsung, dengan Isdianto.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan tiga posko tersebut berada di Tanjungpinang, tepatnya di RSUD Provinsi Raja Ahmad Tabib sebagai lokasi swab bagi pihak-pihak yang melakukan closed contact dengan Isdianto di Tanjungpinang. Posko juga dibuka di Batam, tepatnya di RSUD Embung Fatimah, untuk siapa pun yang pernah closed contact dengan Isdianto selama di Batam. Sedangkan satu posko lagi di Jakarta bagi semua pihak yang pernah melakukan closed contact dengan Isdianto pada saat pelaksanaan pelantikan dirinya sebagai Gubernur Kepri oleh Presiden RI di Jakarta. Terhadap seluruh pihak yang melakukan kontak langsung atau closed contact dengan Isdianto dianjurkan untuk melakukan swab guna mengetahui penyebaran virus corona tersebut.
“Semua yang closed contact dengan beliau kita sarankan untuk di-swab. Makanya kita buka tiga posko itu agar penyebaran virus bisa terdeteksi lebih cepat, dan [posko] sudah berjalan,” kata Tjetjep kepada HMStimes.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Tjetjep menjelaskan, tidak hanya ajudan atau kepala dinas yang pernah closed contact dengan Isdianto. Wali Kota Batam, H.M. Rudi, juga diketahui melakukan closed contact dengan Isdianto saat acara tepung tawar setelah acara pelantikan Gubernur Kepri pada 27 Juli 2020 lalu. Selain Rudi, seluruh pihak yang hadir dalam acara tersebut juga disarankan untuk menjalani tes swab di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh tim Gugus Tugas.
Terkait awal mula penyebaran virus corona hingga akhirnya menjangkiti Isdianto, Tjetjep menjelaskan, pemeriksaan swab terhadap Gubernur Kepri dilakukan usai Putra, salah seorang ajudan Isdianto, menunjukkan gejala terpapar virus corona. Alhasil, Isdianto dan seluruh pihak yang melakukan closed contact diharuskan menjalani tes swab pada 28 Juli 2020 lalu.
“Karena sudah ada satu yang menunjukkan gejala, Putra ini, maka seluruh ajudan di-swab, termasuk saya, tanggal 28 Juli [2020]. Tapi untuk Gubernur dilakukan swab tanggal 29 [Juli 2020],” ujar Tjetjep.
Sementara itu, saat disinggung terkait kondisi Gubernur Kepri, Isdianto, Tjetjep mengatakan bahwa Isdianto telah menjalani karantina di Gedung Daerah di Tanjungpinang. Sedangkan para ajudan dan pihak yang melakukan closed contact dengan Isdianto sudah menjalani karantina di berbagai tempat, seperti rumah pribadi dan rumah singgah. Karantina mandiri di rumah pribadi dapat dilakukan bila kondisi rumah dinilai cukup memadai, seperti tersedianya kamar mandi di dalam satu kamar dan tidak mudah berhubungan langsung dengan anggota keluarga lainnya.
“Kalau rumahnya tidak memadai, harus dikarantina di tempat lain. Saat ini ada yang dikarantina di rumah singgah, ada belasan orang ajudan yang dikarantina di sana. Kita juga tengah mencari, mempersiapkan tempat-tempat khusus untuk karantina closed contact lainnya,” kata Tjetjep.
Saat ini, selain Isdianto, diketahui terdapat lima pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepri yang juga terpapar virus corona, yakni dua ajudan atau pengawal pribadi Isdianto, satu orang staf sekretariat gubernur, dan dua orang staf bagian rumah tangga. Mereka dinyatakan positif terjangkit Covid-19 berdasarkan hasil swab tanggal 28 Juli 2020 lalu.