Harga masker scuba di Kota Batam, Kepulauan Riau, turun separuh harga. Sebelumnya masker scuba dijual eceran Rp20 ribu, tetapi kini masyarakat bisa membelinya dengan harga Rp8 ribu saja.
Penurunan harga yang drastis ini, menurut seorang penjual masker scuba di Welcome To Batam Food Market (WTB), Arif Budiman (33), seiring dengan menurunnya jumlah pembeli. “Sudah dua bulan ini mulai menurun penjualannya, apalagi baru-baru ini ada pemberitaan masker scuba tidak boleh dipakai. Makin parah,” katanya kepada HMS pada 25 September 2020.
Budiman, yang mulai menjual masker sejak pandemi Covid-19 muncul di Batam, mengaku tidak akan lagi membeli stok baru masker scuba yang selama ini dipesannya dari Jakarta itu. Sekarang dia hanya menjual sisa persediaan beberapa lusin masker khusus hijaber, masker anak, masker scuba polos, dan masker scuba bermotif kumis, yang dipajang berdampingan dengan aksesori lain di lapaknya.
Kini tidak sampai sepuluh masker yang terjual dalam seminggu, katanya, padahal sebelumnya dia pernah mencapai penjualan hingga Rp2 juta dalam sehari. “Sewaktu WTB ditutup, sempat jualan di Pasar Jodoh. Pembelinya ibu-ibu yang belanja pagi-pagi, mungkin lupa bawa masker atau memang belum punya,” katanya.
Sekarang banyak warga Kota Batam yang lebih memilih menggunakan masker yang biasanya dipakai untuk keperluan medis, seperti masker merek Sensi. Salah satunya T.H. Silalahi (51), warga Tiban, yang mengaku memakai sampai dua masker dalam sehari. Ia menggantinya setiap 7 jam atau 8 jam kalau masih berada di lingkungan kerja.
“Karena standar masker yang antidebu dan bakteri, jadi memilih beli itu,” kata karyawan swasta itu ketika ditanya HMS alasannya memilih masker medis, 27 September 2020.
Menurut Didi Kusmarjadi, Ketua Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Batam, peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Batam belakangan ini bukan disebabkan oleh pengaruh pemilihan jenis masker yang kurang tepat.
“Pertama, banyak yang tidak patuh pakai masker. Kedua, bagi yang sudah patuh, jeda kegiatan saat makan membuka masker,” kata Didi kepada HMS pada Minggu, 27 September 2020. Walaupun demikian, dia tetap menganjurkan agar masyarakat menggunakan masker bedah atau jenis PPF1. (Donella Bangun, calon reporter HMS)