Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan meninjau pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, Kamis, 13 Oktober 2022.
Dalam keterangannya kepada awak media, Kepala Negara berharap proyek KCJB yang dilaporkan telah mencapai 88,8 persen tersebut, dapat meningkatkan mobilitas, daya saing, hingga memunculkan pertumbuhan ekonomi baru.
Dalam kunjungan kerja ke Jawa Barat ini Presiden Joko Widodo menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022 sekitar pukul 08.00 WIB.
Setibanya di Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Kota Bandung, Presiden disambut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pangdam III Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol. Suntana, serta Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb I Gusti Putu Setia D.
Selanjutnya, beserta rombongan langsung menuju pabrik PT Bio Farma. Di tempat itu, Presiden meluncurkan sekaligus meninjau penyuntikan perdana vaksin Indovac, sebelum bergeser ke Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Kawasan Infrastruktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Presiden Jokowi juga mengunjungi Pasar Kosambi menyerahkan sejumlah bantuan sosial bagi para pedagang, yaitu bantuan modal kerja (BMK) dan bantuan tunai. Kemudian mengarah ke Kantor Pos Kota Bandung menyerahkan bantuan sosial bahan bakar minyak (BBM), bantuan sembako, hingga bantuan subsidi upah (BSU).
Dorong Kemandirian Vaksin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Saat meluncurkan sekaligus meninjau penyuntikan perdana vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yaitu Vaksin IndoVac, di Pabrik PT Bio Farma (Persero), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dalam sambutannya presiden berharap Bio Farma terus didorong agar Indonesia bisa memiliki kemandirian dalam hal vaksin.
“Ini Pak Menteri BUMN, Menteri Kesehatan dorong terus Bio Farma sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang makin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian, berdikari betul, di dalam urusan vaksin,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga mengapresiasi kinerja Bio Farma sebagai salah satu produsen vaksin terkemuka di dunia. Karena banyak masyarakat yang belum tahu bahwa Bio Farma bisa memproduksi hingga tiga miliar dosis vaksin per tahunnya dan diekspor ke 153 negara.
“Kita, Bio Farma, ini adalah produsen vaksin yang masuk lima besar dunia dan memproduksi bermacam-macam vaksin, baik itu vaksin polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan yang terakhir yang kita resmikan pada hari ini adalah vaksin Covid dan kita beri nama IndoVac,” tambahnya.
Langkah Awal
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, dalam laporannya menyebutkan, peluncuran IndoVac ini merupakan langkah awal. Ke depannya, pihaknya terus mendorong berbagai kerja sama global, misalnya dengan perusahaan produsen vaksin Profactor, untuk mengantisipasi wabah penyakit atau pandemi di masa depan.
“Kita kerjasama RND-nya (research and development) tapi tentu lisensi merknya punya kita dan memproduksi di kita. Dengan Profactor juga sama, sesuai kerja sama dengan Bapak Menteri Kesehatan, kita harus melangkah ke depan dalam mengantisipasi untuk pandemi ataupun penyakit-penyakit yang terjadi. Dengan Profactor kemarin kita menandatangani yaitu vaksin hemofilia yaitu kekentalan darah,” ujar Erick.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung Yana Mulyana, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.