TANJUNGPINANG – Terkait pemadaman listrik yang terjadi di Batam dan Bintan pada 1 Januari 2023, pihak Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kepri akan melakukan klarifikasi perihal kejadian tersebut ke pihak PLN Batam.
Hal tersebut dibenarkan Ketua PPNS Kepri Hendri Kurniadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya, Rabu (04/01/2023).
Ia menyebutkan, besok (05/01/2023) PPNS kelistrikan dan PPNS bidang perda ada kunjungan ke PLN Batam untuk melaksanakan tugas dan fungsinya PPNS sebagai penyidik pegawai negeri sipil.
Sementara itu, tim PPNS bidang Kelistrikan, Jufri mengatakan besok tim akan turun untuk mengklarifikasi hal tersebut ke pihak PLN Batam karena pihaknya juga belum menerima penyebab pastinya terjadinya pemadaman listrik yang terjadi secara serentak awal tahun 2023 lalu.
“Besok kita langsung turun dengan 4 orang tim dari PPNS karena simpang siurnya berita di media, sehingga kita akan mempertanyakan langsung apa penyebabnya dan kita lihat besok hasilnya seperti apa,” jelas Jufri.
Di sisi lain, Corporate Secretary PT PLN Batam Hamidi Hamid sempat merilis pernyataan tentang pasokan listrik di Batam dan Bintan kini telah pulih kembali, pasca terjadinya gangguan mulai Minggu (01/01/2023) lalu. PT PLN Batam memastikan 508 ribu pelanggan di pulau Batam dan Bintan yang sebelumnya terdampak kini telah menyala kembali.
Dijelaskan, bahwa tulang punggung kelistrikan Batam dan Bintan yaitu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Kasam unit 1 dan 2 berkapasitas 99 megawatt (MW), dan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Tanjung Uncang 1 dan 2, serta STG berkapasitas 120 MW, kini kembali memasok listrik ke sistem kelistrikan Batam-Bintan.
“Dengan bergabungnya dua pembangkit besar tersebut maka 16 gardu induk dan 16 transmisi, serta 508 ribu pelanggan sudah mendapat pasokan listrik secara normal,” terang Hamidi dalam siaran pers yang dirilis PLN Batam tersebut, Selasa (03/01/2023).
Namun pernyataan itu tampaknya tidak menutupi alasan pasti penyebab terjadinya pemadaman listrik yang panjang dan merugikan banyak kalangan di Kota Batam hingga Kabupaten Bintan. Tak sedikit pula yang menduga adanya indikasi lain seperti human error hingga sabotase.
Selain PPNS, pemerintah dan berbagai kalangan lain pun hingga kini masih banyak yang mendesak PLN Batam untuk menjelaskan secara rinci dan diungkapkan ke publik akan permasalahan yang sebenarnya terjadi. (CR7)