BATAM – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam menggelar Training Prebunking Google News Initiative, di Aula PIH Asrama Haji, Kota Batam, Sabtu (28/01/2023). Pelatihan ini dilaksanakan untuk menangkal hoaks sebelum tersebar ke masyarakat.
Setidaknya lebih kurang 30 jurnalis di Kota Batam dan Karimun, ikut menjadi peserta dalam pelatihan ini. Jurnalis ini berasal dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik.
Ketua AJI Batam Fiska Juanda Fiska, pelatihan ini sangat diperlukan bagi jurnalis sebagai garda terdepan menangkal hoaks.
“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman peserta sudah semangat untuk mengikuti pelatihan ini,” ujar Juanda.
Ia melanjutkan, apalagi sebentar lagi memasuki tahun politik 2024, maka sangat memungkinkan banyak informasi beredar yang terkadang tidak benar.
“Tentu jurnalis harus menyaring informasi, bahkan sebelum viral di kalangan masyarakat,” terangnya.
Juanda berharap, pelatihan ini bisa membantu jurnalis dalam bekerja. Banyak cara mengetahui informasi apakah benar atau tidak.
“Tentu program-program seperti ini akan rutin kita laksanakan, supaya meningkatkan kualitas kita bersama sebagai jurnalis,” ungkapnya.
Pelatihan tersebut mendatangkan dua trainer dari Prebunking Google News Initiative (GNI) yaitu Adi Marsela dan Eliza Gusmeri. Sebagaimana kegiatan ini didukung oleh AJI Indonesia dan GNI.
Adi menuturkan, pelatihan ini juga mendorong jurnalis membentuk program cek fakta di media masing-masing.
“Kami berbagi ilmu ini untuk bisa digunakan dalam profesi jurnalis kita masing-masing,” jelasnya.
Begitu juga yang disampaikan Eliza Gusmeri. Dalam pemeriksaan fakta, selain debungking (cek fakta), prebungking (antisipasi) berperan penting dalam membongkar misiformasi yang tersebar di internet.
“Tapi sifatnya lebih memberdayakan masyarakat dan menunjukkan bagaimana informasi itu disebar dan dampaknya. Cara ini dianggap lebih efektif untuk mencegah orang terpapar informasi yang salah atau hoaks,” papar Meri.
Editor Suara.com itu menambahkan, jurnalis berperan penting sebagai agen untuk mencegah, sekaligus mengingatkan masyarakat akan bahaya misinformasi.
“Jurnalis harus memberikan informasi yang berdasarkan fakta dan benar,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bobi Bani menyebutkan, pelatihan akan berlangsung dua hari penuh mulai 28-29 Januari 2023.
“Pada prosesnya peserta diberikan pemahaman secara teori di awal pelatihan. Berlanjut dengan melakukan praktik menggunakan tools dalam prebunking Batam 2023 ini,” ucap Bobi. (*)