JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyatakan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023 Partai Golkar memberi mandat penuh kepada dirinya. Untuk menentukan siapa capres, cawapres dan koalisi yang akan Golkar pilih untuk Pemilu 2024.
Ia mengatakan, seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan ormas di Partai Golkar meminta agar menerapkan sistem proporsional terbuka di Pemilu 2024. Untuk itu, ia memerintahkan, kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar terus memperjuangkan sistem proporsional terbuka.
Saat ini penerapan sistem pemilu tengah digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dari sembilan parpol di parlemen, hanya PDI Perjuangan yang sejauh ini setuju sistem pemilu diubah menjadi proporsional tertutup.
Berdasarkan Nomor Urut
Terkait dengan Pemilu, Partai Golkar mengajukan bakal calon legislatif (bacaleg) masih menurut alfabetis. Melalui rakernas diminta pada waktunya dibuat berdasarkan nomor urut. “Dan nomor urut itu berbasis kepada PDLT, yaitu prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela,” tuturnya.
Airlangga juga menyampaikan, sayap pemuda dan wanita di Partai Golkar harus diberi kesempatan (masuk bacaleg). Khusus wanita, selain diberlakukan kuota 30 persen, juga agar diberi kemudahan pada saat kampanye nanti.
Kepada seluruh ketua-ketua DPD, juga seluruh ketua umum ormas hasta karya, juga harus bertanggungjawab atas pemenangan pileg, pilpres dan pilkada. Tanggung jawab tersebut, baik oleh DPP, ketua-ketua provinsi, ketua-ketua kabupaten/kota dalam seluruh tingkatannya. “Seluruhnya berkewajiban untuk memenangkan Partai Golkar,” tegas Airlangga.
Sebelumnya pada pembukaan Rakernas yang diikuti seluruh dewan pimpinan daerah provinsi, selain dewan pimpinan pusat dan pimpinan pusat organisasi kemasyarakatan yang didirikan dan mendirikan, juga disampaikan target Partai Golkar pada Pemilu 2024. Untuk kursi parlemen ditargetkan 20 persen dan pilkada 60 persen.
“Target kita tidak tinggi-tinggi amat, hanya 20 persen untuk parlemen,” kata Airlangga Hartarto dalam acara yang berlangsung di lantai II Kantor DPP Partai Golkar.
Kunci meraih kemenangan itu, disebutkan, ada pada saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Itu yang harus dijaga betul oleh seluruh kader. Ia meminta ada 10 orang saksi di setiap TPS untuk mengawal suara Partai Golkar.