Kamis, 26 Juni 2025
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Opini
Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia (dua dari kanan) saat diundang rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di Senayan, Selasa, 27 Agustus 2024. (Tangkapan layar YouTube).

Bahlil: Kembangkan Hilirisasi Untuk Tekan Impor LPG

28 Agustus 2024
H. Achmad Ristanto H. Achmad Ristanto
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mendorong pengembangan hilirisasi Liquified Petroleum Gas (LPG) di dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah menekan impor yang cukup tinggi.

Ia merinci kebutuhan LPG nasional saat ini mencapai 7 juta ton per tahun. Namun dari kebutuhan tersebut, produksi dalam negeri hanya mampu di level 1,8 juta ton per tahun.

“Gas kita LPG konsumsi 7 juta, dalam negeri hanya 1,8 juta produksi kita. Sisanya kita impor, kenapa negara ini gini terus? Apa gak bisa kita bangun industri itu, atau sengaja dibiarkan untuk importir main terus,” ungkap Bahlil tak mampu sembunyikan keterkejutannya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa, 27 Agustus 2024.

Oleh sebab itu, pihaknya telah mengidentifikasi lapangan-lapangan migas dalam negeri yang masih mempunyai sumber gas dengan kandungan campuran Propane (C3) dan Butane (C4). Khususnya yang dapat dijadikan sebagai produk LPG.

Berita Lain

Bupati Samosir dan DPRD Sepakati Tiga Ranperda Menjadi Perda

Alissa Wahid Soroti Penyangkalan Perkosaan Massal Saat Tragedi 1998

Ridwan Kamil Gugat Balik Lisa Mariana Rp105 Miliar, Atas Tuduhan Fitnah

Wabup Samosir Harapkan PGRI Berkontribusi Nyata dalam Pembangunan Pendidikan

“Kedepan, gas-gas yang muncul di tahun 2025-2026 yang c3-c4 kita akan bangun industri hilirisasi untuk membuat ketahanan energi kita. Agar LPG kita bisa kita bangun dalam negeri,” ungkapnya.

Keuangan Berat

Diketahui, ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG dari tahun ke tahun rupanya semakin parah. Hal tersebut tentunya membuat beban keuangan negara semakin berat.

Berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, impor LPG sepanjang 2023 tembus 6,950 juta ton atau sekitar 79,7% dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,710 juta ton.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan 3,13% dibandingkan realisasi impor LPG 2022 yang tercatat hanya 6,739 juta ton.

Adapun jika menengok dalam 10 tahun terakhir, impor LPG RI terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. (*)

Berita Lain

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia (kanan) dan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura, Tan See Leng memperlihatkan naskah MOU usai ditandatangani di Kantot ESDM, Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025. (Foto: Ist./ esdm.go.id).

Indonesia – Singapura Sepakat Bangun Kawasan Industri Hijau di Kepri

15 Juni 2025
Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) di MPR RI, Melchias Markus Mekeng. (Foto: Ist./ pikiran-rakyat.com).

Ketua FPG MPR Tanggapi Polemik Pertambangan Nikel di Raja Ampat

10 Juni 2025

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS