JAKARTA – Maskapai penerbangan Malaysia Airlines menghentikan sementara penerbangan pesawat Airbus A330neo barunya, karena masalah teknis. Ini dilakukan hanya beberapa hari setelah penerbangan perdananya.
“Akar penyebabnya berasal dari pabrik dan ini mempengaruhi reputasi dan merek Malaysia Airlines,” kata Chief Executive Officer (CEO) Malaysia Airlines, Izham Ismail seperti dikutip media Malaysia, New Straits Times, dilansir kantor berita AFP, Senin, 23 Desember 2024.
“Keselamatan adalah yang terpenting. Saya tidak akan mengambil risiko apa pun terkait keselamatan,” imbuhnya.
Ismail mengatakan kesalahan teknis pada pesawat baru tersebut “tidak dapat diterima”. Dia menambahkan: “Bagi saya, itu memalukan.”
Masalah Teknis
Surat kabar New Straits Times mengatakan penerbangan perdana pesawat tersebut dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Melbourne, Australia pada 19 Desember diganggu dengan masalah teknis.
Maskapai ini mengalami beberapa kemunduran tahun ini, dengan berkurangnya rute dan masalah tenaga kerja.
Pada tahun 2022, maskapai penerbangan Malaysia ini setuju untuk mengakuisisi 20 pesawat Airbus A330neo guna memperbarui armada jet berbadan lebarnya.
A330neo, yang ditenagai mesin Rolls-Royce Trent 7000, dianggap lebih hemat bahan bakar.
“Kami membutuhkan Airbus dan Rolls-Royce untuk menyelidiki akar penyebab masalah ini pada pesawat baru tersebut,” kata Izham kepada New Straits Times.
Rolls-Royce mengatakan kepada surat kabar itu, bahwa mereka telah menemukan komponen yang rusak, sementara Airbus mengatakan siap membantu Malaysia Airlines. (*)