BATAM – Pemerintah Kota Batam resmi meluncurkan program pinjaman modal usaha tanpa bunga dan tanpa agunan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), Senin, 23 Juni 2025. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) yang dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari janji politiknya bersama Wakil Wali Kota Batam, yang masuk dalam 15 program prioritas daerah. Melalui skema ini, pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp20 juta tanpa dikenai bunga dan agunan.
“Pinjaman sampai dengan Rp20 juta ini tidak dikenakan bunga dan tidak perlu agunan. Ini adalah komitmen politik kami untuk membantu UMKM, agar pendanaan mereka bisa lebih lancar dan usaha mereka tumbuh subur,” ujar Amsakar.
Program ini ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan menghindarkan para pelaku UMKM dari jeratan tengkulak dan pinjaman berbunga tinggi. Pemerintah Kota Batam juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp3,6 miliar untuk menanggung bunga pinjaman selama maksimal dua tahun.
Sementara itu, Branch Manager BTN Kantor Cabang Batam, Wahyudi Gusti Antony, menjelaskan bahwa pinjaman akan diberikan dalam skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan suku bunga efektif sebesar 6 persen per tahun yang seluruhnya ditanggung oleh pemerintah. Untuk skema ini, pelaku usaha tidak hanya terbebas dari agunan, namun juga diberikan kemudahan dalam proses pengajuan.
“Angsuran bunga sebesar Rp1,8 sampai Rp2 juta selama dua tahun akan disubsidi oleh pemerintah. Jadi, pelaku usaha hanya perlu membayar angsuran pokok saja,” ujar Wahyudi
BTN juga menerapkan sistem mitigasi risiko yang ketat untuk memastikan kelayakan debitur. Di antaranya, usaha harus sudah berjalan minimal enam bulan, memiliki pendapatan bersih yang cukup, serta lolos dua tahap analisa: willingness to repay (kemauan membayar) dan ability to repay (kemampuan membayar), tanpa perlu jaminan.
“Analisa dilakukan melalui SLIK OJK, pengecekan lingkungan usaha, dan rekam jejak calon debitur. Karena tanpa agunan, kami fokus pada dua aspek utama tersebut,” jelas Wahyudi
Tercatat, sudah ada tiga debitur yang menerima pencairan pada hari peluncuran program ini. Pemerintah menargetkan program ini bisa menjangkau hingga 2.000 pelaku UMKM di seluruh wilayah Kota Batam.
“Kalau dana ini habis, saya justru senang. Artinya, program ini dimanfaatkan maksimal oleh pelaku usaha. Jangan sampai kita punya kebijakan ini tapi tidak dimanfaatkan,” tegas Amsakar.
Untuk mendaftar, pelaku usaha cukup membawa KTP Batam dan Nomor Induk Berusaha (NIB), kemudian mengajukan permohonan langsung ke kantor BTN terdekat. BTN memiliki tujuh outlet pelayanan di Batam: Batam Center, Pelita, Botania, Penuin, Sekupang, Batu Aji, dan Tanjung Uncang.
Pendaftaran bisa mulai dilakukan pada Selasa, 24 Juni 2025.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat struktur ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan UMKM terhadap pembiayaan informal.