Batam, Sabtu, 23 Agustus 2025 – Sore itu, suasana hangat dan penuh cerita terjadi di sebuah kedai kopi kecil di Batam, HMS Coffee. Lima pelaut senior asal Batak duduk bersama, menikmati secangkir kopi khas HMS yang dipadukan dengan pisang goreng renyah dan roti hasil UMKM yang digeluti Bas Siregar. Percakapan mereka dipenuhi dengan tawa, kenangan lama, dan impian besar yang tak pernah padam meski karier mereka kini beralih ke dunia bisnis.

Dari Laut ke Dunia Bisnis
Kisah mereka tak hanya tentang pengalaman berlayar, melainkan juga tentang keberanian untuk melangkah ke dunia yang berbeda. Salah satunya adalah Capt Parta Tamba, seorang mantan pelaut yang kini sukses menjalankan bisnis dari berbagai sektor, mulai dari usaha papan bunga, rumah makan, hingga ekspedisi. “Laut mengajarkan saya untuk berani mengambil risiko, dan kini saya buktikan dengan berbisnis di berbagai bidang,” ujar Capt Parta, yang memandang dunia bisnis sebagai tantangan baru yang tak kalah seru.
Di sisi lain, Bas Erdi Stevan Manurung yang dikenal sebagai Ketua ISAA (Indonesia Shipping Agency Association), dengan bangga mengendalikan 175 anggota yang tersebar di berbagai daerah. Meski kini ia juga mengelola bisnis kapal, Bas Erdi mengungkapkan bahwa dirinya tetap menjaga semangat juang yang tinggi, seperti saat berlayar di atas kapal. “Menjadi ketua ISAA bukan hanya soal mengelola organisasi, tetapi juga bagaimana bisa memberikan dampak positif bagi pelaut Batak di Batam,” katanya dengan semangat.
Sementara itu, Capt Purba, yang masih aktif sebagai nakhoda di sebuah perusahaan pelayaran Singapura, memilih untuk menikmati liburan singkat bersama keluarga. Meski sibuk mengarungi samudra, ia tetap menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan rekan-rekan sesama pelaut. “Keluarga dan komunitas pelaut Batak di Batam adalah bagian penting dari perjalanan hidup saya,” ujar Capt Purba, sambil menyeruput kopi susu yang nikmat.
Berkumpul di HMS Coffee, Menyusun Impian Baru
Bersama mereka, HMS Coffee menjadi tempat yang lebih dari sekadar menikmati secangkir kopi. Ini adalah ruang bagi mereka untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, dan merancang impian yang lebih besar. Tidak hanya soal masa lalu yang mereka lalui di lautan, tetapi juga tentang masa depan yang mereka bangun di darat. Salah satu sosok yang tak asing bagi mereka adalah Capt Ben, yang kini beralih profesi menjadi seorang advokat, kisahnya menggugah semangat para pelaut Batak yang berkumpul saat itu.
“Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan berkembang. Bisnis memberikan peluang tak terbatas untuk menciptakan sesuatu yang lebih besar,” kata Capt Ben, yang kini juga aktif dalam memberikan pendampingan hukum bagi para pelaut dan pengusaha di Batam.
Mie Gomak dan Pecal, Hidangan Khas Medan
Sambil berbincang-bincang, tak lupa mereka menikmati berbagai menu khas dari Medan yang disajikan di HMS Coffee. Mulai dari mie gomak kuah yang pedas, mie sop Medan yang segar, hingga pecal yang menggugah selera. Semua menu dinikmati secara bergantian, menambah kehangatan suasana di tengah diskusi seru dan penuh ide.
Semangat untuk Maju Bersama
Bagi mereka, bukan hanya soal bagaimana berhasil di dunia bisnis, tapi juga bagaimana bisa terus menginspirasi generasi pelaut Batak yang ada di Batam dan sekitarnya. Mereka percaya bahwa dengan saling mendukung, berbagi pengalaman, dan memiliki impian besar, masa depan pelaut Batak bisa semakin cemerlang, baik di dunia pelayaran maupun dalam dunia usaha.
“Kami berkomitmen untuk memberikan inspirasi dan mendukung pelaut muda Batak di Batam untuk mencapai impian mereka, seperti kami yang terus berusaha berkembang di luar dunia pelayaran,” ungkap Bas Stevan, mewakili semangat yang sama dari semua pelaut senior yang hadir.
⸻
HMS Coffee bukan hanya sekadar tempat untuk bersantai, melainkan juga menjadi simbol pertemuan bagi mereka yang terus berjuang meraih impian besar, meski perjalanan mereka berawal di atas kapal. Dari laut menuju daratan, mereka membuktikan bahwa mimpi besar selalu bisa diwujudkan, jika kita tidak takut untuk berubah dan beradaptasi.