JAMBI – Pergantian pejabat di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi tampaknya belum membawa perubahan positif terhadap kondisi kebersihan di kawasan Danau Sipin. Sampah masih menumpuk, dan upaya masyarakat membersihkan kawasan wisata tersebut belum mendapat dukungan maksimal dari pihak dinas terkait.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Danau Sipin, Jhon Herman, mengeluhkan lambatnya respons pihak DLH Kota Jambi. Melalui komunikasi via WhatsApp, Jhon menghubungi Mulyono, Kepala Bidang DLH yang baru menjabat, agar segera mengangkut tumpukan sampah di sekitar kawasan wisata.
Namun, permintaan tersebut tidak mendapat tanggapan positif. Dalam percakapan tersebut, Mulyono menyampaikan bahwa pihaknya hanya bisa melakukan pengangkutan apabila sampah dikumpulkan di rest area karena armada DLH memiliki jalur tetap di lokasi tersebut.
“Kalau hasil kebersihan dikumpulkan di dekat rest area, kami bisa angkut, karena di situ ada jalurnya,” demikian potongan percakapan Mulyono.
Jhon Herman kembali mengingatkan Mulyono bahwa tumpukan sampah di sekitar permukiman warga sudah sangat mengganggu dan menimbulkan aroma tak sedap. Dengan upaya keras, anggota Pokdarwis Dasiles (Danau Sipin Lestari) telah mengumpulkan sampah tersebut sebagai bagian dari kegiatan rutin kelompok dalam menjaga kebersihan kawasan wisata. Sejak Mulyono menjabat, dinas DLH baru satu kali melakukan pengangkutan.

“Sebelumnya tidak pernah ada kendala untuk pengangkutan sampah oleh DLH. Semua berjalan baik. Tapi setelah pejabat baru masuk, kok jadi seperti ini? Seolah suka-sukanya saja,” ujar Jhon Herman kepada HMS, wartawan yang turut berada di lokasi.
Sampah yang menumpuk di tepi jalan merupakan hasil pengumpulan masyarakat dari aliran Sungai Kambang, yang selama ini menjadi penyumbang terbesar sampah ke kawasan Danau Sipin. Biasanya, sampah itu rutin diangkut oleh armada DLH, namun kini tiba-tiba ditolak pengangkatannya oleh pejabat baru.
Mendengar penolakan itu, Jhon Herman mengaku kecewa dan marah. Sebagai tokoh masyarakat sekaligus penggagas pengembangan wisata Danau Sipin, ia berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota maupun Provinsi Jambi dapat bekerja sama membangun kawasan wisata tersebut agar mampu memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kami berharap Wali Kota Jambi dapat mengevaluasi kinerja pejabat DLH yang baru ini. Pokdarwis siap bekerja sama menjaga kebersihan lingkungan, tapi kami butuh dukungan nyata dari pemerintah,” tegas Jhon.
Danau Sipin sendiri merupakan satu-satunya danau yang berada di tengah Kota Jambi. Potensinya sangat besar sebagai kawasan wisata alam dan edukasi lingkungan. Namun, tanpa perhatian serius dari pemerintah daerah, aset berharga ini dikhawatirkan justru menjadi beban akibat tumpukan sampah yang tidak tertangani dengan baik.
“Seharusnya kita bangga punya danau di tengah kota, bukan malah menelantarkannya,” tutup Jhon Herman dengan nada kecewa.